Sopir Kopaja Seruduk Go-Jek di Mampang Salahkan Botol Air Mineral
Editor
Rini Kustiani
Sabtu, 19 September 2015 17:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi Kopaja S-612 Budi Wahyono, 26 tahun, yang menyeruduk seorang pengendara Go-Jek di Mampang, Jakarta Selatan, mengaku menyesali perbuatannya.
Budi tak menyangka jika kelalaiannya saat mengemudi berakibat hilangnya nyawa pengemudi Go-Jek, Gunawan, serta istrinya. "Saya akui bahwa saya salah. Saya pun tak habis pikir mengapa saat itu saya masuk jalur busway," ujar Budi kepada Tempo di Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Sabtu, 19 September 2015.
Budi mengatakan sudah berupaya untuk mengerem bus yang dikemudikannya sebelum menabrak sepeda motor Gunawan. Namun nahas, bus dengan rute Kampung Melayu-Ragunan tersebut tak kunjung berhenti.
Musababnya, menurut Budi, pedal rem terganjal oleh botol air mineral berukuran 1,5 liter. Akibatnya, bus Kopaja yang dikemudikan pria asal Cirebon, Jawa Barat, ini menyeruduk sepeda motor Gunawan, yang sedang membonceng istri, dan anaknya, Ghiraldo Banu.
Budi menuturkan, bus yang dikemudikannya saat itu, bukanlah bus yang biasa ia gunakan. Namun, menurut Budi, bus tersebut dalam kondisi laik jalan. "Saat itu, saya hanya disuruh oleh pengawas bus untuk membawa bus itu," keluhnya.
Pernyataan Budi berbeda dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). "Saat olah TKP kami tak menemukan adanya botol air mineral yang dimaksud pengemudi," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Doddy Ferdinand Sanjaya ketika dihubungi Tempo.
Kepolisian, kata Doddy, telah meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan uji kelayakan terhadap Kopaja maut tersebut. "Kami ingin Dinas Perhubungan memeriksa apakah rem bus tersebut berfungsi dengan baik atau tidak," ucapnya.
Tiga hari lalu, pengemudi Go-Jek, istri, dan anaknya mengalami kecelakaan di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Mereka tertabrak dari belakang oleh bus Kopaja yang dikemudikan Budi Wahyono.
Gunawan, istri serta janin dalam kandungan tewas di tempat. Sementara itu, anak Gunawan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
GANGSAR PARIKESIT