Polisi Bekuk Pemalsu Nomor Seri Voucher Garuda Indonesia

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 22 September 2015 22:10 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Unit 2 Sub-Direktorat Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya membekuk pelaku pemalsuan tanda tangan dan nomor seri voucher milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pemalsu voucher ditangkap Selasa siang, 22 September 2015.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, pelaku pemalsuan tanda tangan dan nomor seri voucher, Adhi Subekti, pegawai Garuda Indonesia.

"Dia, Adhi, merupakan seorang analis pasar di Garuda Indonesia," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Selasa Sore, 22 September 2015.

Krishna menuturkan, pemalsuan tersebut berawal dari Garuda Indonesia yang menerbitkan complementary voucher untuk rekanan bisnis perusahaan. Voucher tersebut biasanya dikeluarkan saat ada kerja sama antara Garuda Indonesia dengan pihak tertentu. Voucher yang diterbitkan tersebut bisa ditukarkan dengan tiket penerbangan dengan rute tertentu, tergantung dengan kesepakatan antara Garuda Indonesia dengan penyelenggara.

Adhi, menurut Krishna, kemudian mencoba untuk mengambil keuntungan dengan cara mendekati perusahaan yang gagal dalam pengajuan proposal kerja sama dengan Garuda. Perusahaan yang gagal bekerja sama tersebut kemudian didekati oleh Adhi dan ditawari kerja sama dengan manfaat tertentu.

Adhi mengungkapkan bahwa dia memberanikan diri menerima proposal kerja sama yang telah ditolak atasannya lantaran ia sudah mengetahui seluk-beluk program kerja sama yang biasa disepakati oleh perusahaannya.

"Saya mengakali proposal kerja sama yang tak diterima dengan cara menawarkan manfaat lain pada perusahaan itu," tutur pria berusia 45 tahun ini.

Selain itu, menurut Adhi, pengawasan dari perusahaannya sendiri sangat lemah. Musababnya, dia dapat mengambil voucher sesukanya dan memalsukan nomor seri serta tanda tangan atasannya.

Juru bicara PT Garuda Indonesia (Persero) Benny S. Butarbutar mengakui jika pengawasan di perusahaannya lemah. Tapi dia menegaskan perusahaan telah menerapkan sistem tata kelola yang baik.

"Kalau pengawasan internal kami lemah, dilihat dari sisi apa. Lagi pula Adhi pada akhirnya tertangkap," kata Benny saat dihubungi Tempo.

Dia menjelaskan penerbitan complementary voucher tersebut bertujuan untuk membantu kelancaran bisnis Garuda Indonesia. "Voucher tersebut hanya kami berikan pada mitra bisnis saja," tutur Benny.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.

Baca Selengkapnya

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

20 Oktober 2022

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

20 Oktober 2022

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

20 Oktober 2022

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.

Baca Selengkapnya

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

5 Oktober 2022

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar

5 Oktober 2022

Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar

Rute penerbangan Garuda lintas pulau itu akan beroperasi tiga kali per minggu mulai 7 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?

28 September 2022

Garuda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pengajuan permohonan chapter 15 itu tindak lanjut atas penundaan kewajiban pembayaran utang

Baca Selengkapnya