Tiru Ahok, Wali Kota Bekasi Bikin Sistem Penilaian Pegawai  

Reporter

Senin, 28 September 2015 12:05 WIB

Walikota Bekasi Rahmat Effendi dalam jumpa pers terkait temuan beras plastik di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bekasi - Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi menyebut pimpinan daerah di wilayah setempat "terlalu baik". Sebabnya, di pemerintahannya itu belum ada sistem penilaian kerja bagi pegawai. "Kami ingin seperti di Jakarta," kata Kepala BKD Kota Bekasi Renny Hendrawati, Senin, 25 September 2015.

Renny menjelaskan pada pemerintahan yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pegawai yang malas-malasan dan yang rajin mendapatkan hak yang berbeda. Menurut dia, jika pegawai ingin mendapatkan reward, penilaian kinerjanya harus mencapai 70 persen.

"Kalau di Bekasi semua pegawai mendapatkan hak yang sama," kata Renny. Karena itu, pihaknya ingin menerapkan sistem penilaian kinerja seperti di Jakarta. Sehingga, pegawai yang dianggap melakukan pelanggaran disiplin kerja seperti terlambat masuk, bolos, dan lainnya akan dipotong haknya.

Baca juga:
Super Blood Moon, MUI: Itu Bukan Kiamat, Hanya Gerhana
Rasio Guru - Murid Indonesia Lampaui Singapura, Tapi ...

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui belum ada sistem penilaian kinerja bagi pegawainya. Karena itu, ia menganalogikan, pegawai yang masuk sebulan penuh dan yang masuk hanya dua hari mendapatkan tunjangan yang sama. Akibatnya timbul kecemburuan sosial sesama pegawai. "Pegawai yang rajin merasa terzalimi," kata Rahmat.

Pihaknya akan menerapkan sistem reward dan punishment terhadap pegawainya. Menurut dia, akan dibuat semacam konsep perkembangan kerja bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi.

Dengan sistem tersebut, kata dia, pihaknya dapat memonitor kinerja anak buahnya yang berstatus pegawai negeri sipil dan mencapai sekitar 13 ribu pegawai serta tenaga kerja kontrak sekitar 5.000. "Saya ingin terapkan penilaian kerja seperti di perusahaan swasta," kata dia.

ADI WARSONO

Simak juga:
Kabut Asap, Jusuf Kalla: Singapura, Silakan Kalau Mau Bantu
Santap Beruang Madu, Polisi Tangkap 3 Pemuda di Kutai

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

47 menit lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

1 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

5 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

7 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

7 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

13 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

14 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

20 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

23 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya