LadyJek: Begini Alasan 2 Mahasiswi Ini Mau jadi Tukang Ojek

Reporter

Sabtu, 10 Oktober 2015 13:52 WIB

Direktur PT Synergy Multi Solution, Brian Mulyadi (kanan) bersama pengemudi LadyJek saat peluncuran Ojek online "Ladyjek" di Jakarta, 8 Oktober 2015. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu yang fleksibel dan perlindungan yang tersedia membuat Riska Dwi Rindayani tertarik menjadi pengemudi LadyJek. Mahasiswa 22 tahun ini mendaftar karena layanan ojek aplikasi lain, seperti Go-Jek, GrabBake, dan BlueJek, sudah menutup lowongan.

“Saya bisa nyambi kuliah,” kata mahasiswa Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu, 8 Oktober lalu.

Riska Barkha juga mendaftar menjadi LadyJek karena khusus perempuan. Mahasiswa Universitas Jakarta ini berencana mengumpulkan uang hasil mengojek untuk membayar biaya kuliah. “Kalau bukan penumpangnya cewek, saya tak berani,” kata perempuan 23 tahun ini.

LadyJek adalah aplikasi baru ojek online yang diluncurkan di Mampang, Jakarta Selatan, 8 Oktober 2015. Sesuai dengan namanya, ini khusus ojek sepeda motor untuk perempuan, yang dikemudikan perempuan.

Tak hanya mahasiswa, ada juga ibu rumah tangga yang menjadi tukang ojek. Neneng Suryani salah satu di antara mereka. Perempuan 32 tahun ini menyusul suaminya, yang sudah menjadi pengemudi ojek aplikasi di Go-Jek, dengan mendaftar menjadi pengojek di LadyJek, 8 Oktober 2015.

Neneng mendaftar setelah suaminya memberi tahu dan mendorongnya. “Kami pikir aman karena khusus perempuan,” kata ibu satu anak ini.

Sebelumnya, sehari-hari Neneng bekerja di apartemen sebagai petugas kebersihan. Neneng bersedia ikut LadyJek,bersama 800 perempuan yang mendaftar kemarin karena jam kerjanya bisa ia atur sendiri. “Sehingga bisa punya waktu mengurus anak,” katanya.

Penghasilannya pun bisa diperkirakan. Setiap pendapatan sehari, LadyJek membagi hasilnya menjadi 85 persen untuk pengemudi dan sisanya untuk perusahaan. “Kami melengkapi sepeda motor dengan pengaman,” kata CEO LadyJek Brian Mulyadi, yang berkantor di lantai 88 Gedung Casablanca.

Ada tiga lapis pengaman pada sepeda motor LadyJek. Pertama adalah tombol panik serupa gantungan kunci yang akan mengeluarkan bunyi 120 desibel, cukup nyaring untuk menarik perhatian orang sekitar jika para pengojek perempuan mendapat bahaya saat menarik penumpang.

Pada aplikasi juga ada alert button yang bisa dipakai pengemudi maupun penumpang melaporkan peristiwa berbahaya dan terhubung ke LadyJek Care. Terakhir adalah asuransi bagi pengemudi maupun penumpang. “Akan lebih nyaman karena penumpang dan pengemudi sesama perempuan,” kata Brian.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

5 Perusahaan Ojek Online yang Gulung Tikar dari Uber hingga Ladyjek

12 April 2023

5 Perusahaan Ojek Online yang Gulung Tikar dari Uber hingga Ladyjek

Uber salah satu perusahaan ojek online pemula di Indonesia, namun Maret 2018, ia gulung tikar. Siapa lagi yang tak kuat bertahan, termasuk Ladyjek.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.

Baca Selengkapnya

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.

Baca Selengkapnya