Ahok menyerahkan cinderamata kepada Direktur Jendral Pajak, Sigit priadi pramudito (kiri). Sejumlah pejabat instansi pajak dan Pemprov DKI terlihat mendampingi. Jakarta, 1 September 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan banyak perusahaan asal Singapura yang tertarik membiayai proyek-proyek pemerintah. Salah satunya Temasek Holdings Limited, perusahaan milik pemerintah Singapura.
Ketertarikan Temasek itu diutarakan ketika perwakilan mereka bertemu dengan Ahok saat makan malam di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura. "Saya bertemu dengan managing director-nya Temasek, senior advisor, dan perwakilan Asia," ucap dia di Balai Kota, Kamis, 22 Oktober 2015.
Dalam pertemuan itu, Ahok mengaku meminta jaminan investasi sebesar US$ 300-400 juta kepada Temasek dari nilai proyeknya yang mencapai miliaran dolar. "Kalau langsung minta US$ 2 miliar mereka akan kaget," katanya.
Ihwal banyaknya minat investor, ia menugaskan PT Jakarta Propertindo dan Bank DKI untuk membentuk pusat aset manajemen. "Kami akan data berapa yang bisa masuk ke sini," ucapnya.
Ahok pergi ke Singapura selama tiga hari dari tanggal 19-21 Oktober kemarin. Di sana ia menawarkan proyek-proyek pemerintah bernilai miliaran dolar ke 300 perusahaan asal Singapura. Misalnya pembangunan light rail transit yang menelan dana US$ 5 miliar dan enam ruas jalan tol US$ 3,5 miliar.
Di Singapura, selain bertemu dengan para pengusaha, Ahok juga mengunjungi Marina Barrage. Di bendungan air itu, Ahok mempelajari pengolahan air limbah menjadi air bersih.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
2 hari lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
