Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengenakan kaus Persija saat final Piala Presiden 2015 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 18 Oktober 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan belum memiliki rencana khusus terkait asap akibat kebakaran hutan yang sampai ke Jakarta. Ia justru memiliki rencana untuk mencegah kebakaran penyebab asap. Yaitu: membeli helikopter.
"Kalau di suatu daerah ada kebakaran, pakai helikopter kami," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, di Jakarta Convention Center, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Ahok bahkan menyarankan negara membeli pesawat khusus untuk memadamkan api. "Harusnya negara beli pesawat."
Menurut Ahok, justru ia ingin membeli helikopter untuk memadamkan api. Selain itu, bisa untuk difungsikan sebagai ambulance. "Kalau di suatu daerah ada kebakaran, pakai helikopter kami," kata Ahok.
Alasan Ahok lebih fokus kepada pencegahan api adalah karena frekuensi kebakaran hutan sangat tinggi namun tidak ada alat pemadam yang sesuai.
"Kita punya enggak pesawat yang bisa langsung ngebom kimia untuk matiin (api) kayak di Amerika atau Australia? Malahan pesawat kita sewa dari Australia untuk padamin hutan," ujar Ahok.
Selain untuk membantu penanggulan bencana kebakaran, helikopter yang akan dibeli pun berfungsi untuk memadamkan api di daerah kumuh.
"Selama ini mobil pemadam enggak bisa cepat memadamkan api karena mobil enggak bisa masuk, saking kumuhnya," kata Ahok.
Ahok mengatakan pembelian helikopter akan dianggarkan ke dalam APBD. Sekitar Rp 300 miliar akan disiapkan. "Helikopter paling mahal Rp 200 miliar doang," ujar Ahok.