Polisi menunjukan barang bukti berupa senjata api rakitan saat rilis kasus pencurian motor oleh geng motor di Polda Metro Jaya, Jakarta, 29 September 2014. TEMPO/M QBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit V Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Handik Zusen mengatakan anggota geng motor kebanyakan adalah remaja. Namun, mereka tidak ragu-ragu melanggar hukum, bahkan melakukan tindak kriminal. “Mereka sering balapan liar kalau malam,” ujarnya.
Dari sejumlah laporan yang diterima polisi, kata Handik, ada beberapa anggota geng motor yang terlibat penodongan atau perampokan. “Jadi, kalau tidak ada uang, mereka nekat berbuat kejahatan,” kata Handik.
Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, tempat yang paling rawan geng motor adalah Jakarta Timur. Di sini ada sejumlah lokasi yang menjadi titik kumpul geng, yaitu kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Ciracas, Gongseng, dan Kalisari. “Yang paling dikenal adalah geng Amerika,” tuturnya.
Amerika adalah akronim dari Anak Merdeka Kalisari. Kelompok ini terkenal garang dan memiliki banyak musuh. Pada 4 Oktober lalu, Amerika terlibat bentrok dengan lima geng motor di kolong jalan layang Pasar rebo. Seorang pentolan geng Amerika bernama Oktaf Andriyanto alias Poter tewas. Sedangkan seorang lagi, Calvin Faldi Mainaky, mendapat 17 luka tusukan.
Belakangan, polisi memastikan Oktaf adalah buronan yang sudah lama dicari. Pemuda itu dituduh terlibat dalam sejumlah kejahatan.