Kisruh Sampah, DKI Putuskan Kontrak Godang Tua Jaya  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 16 November 2015 13:36 WIB

Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Jakarta lebih baik melaksanakan swakelola dibandingkan masih melanjutkan kerja sama dengan swasta dalam pengelolaan sampah. Menurut dia, Jakarta mampu melakukan itu.

"Kami bisa, kok, mengerjakannya," katanya di Balai Kota, Senin, 16 November 2015. Dia mengatakan saat ini DKI sudah memiliki beberapa insinerator yang bisa digunakan untuk mengelola sampah. "Nanti juga memang harus dibangun lagi pengelolaan lainnya."

Sebelumnya, kata Djarot, Pemerintah Provinsi DKI sempat diragukan tak bisa membenahi persoalan sampah di sungai. "Buktinya sekarang di kali-kali kami bisa bersihkan, kan? Kenapa sampah tidak?" ujarnya.

Djarot berpendapat, hasil wanprestasi atas kinerja PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan DKI memperkuat bahwa Jakarta seharusnya melakukan swakelola. "Kalau enggak profesional, ya, bisa dipotong saja, toh," tuturnya.

Mantan Wali Kota Blitar ini pun tak bermasalah dengan pihak swasta yang menggunakan jasa pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra untuk menyelesaikan persoalan Pemprov DKI dengan PT GDJ dan NOEI. "Ya, enggak apa-apa. Nanti kita pakai pengacara yang bagus juga," ucapnya.

Kisruh pengelolaan sampah sempat terjadi antara Pemprov DKI dan pihak pengelola Bantar Gebang. DKI menyatakan pihak swasta wanprestasi karena tak memenuhi beberapa poin perjanjian. Hal ini berdasarkan juga pada laporan BPK Perwakilan DKI. Melalui Dinas Kebersihan, DKI memberikan surat peringatan pertama pada 25 September 2015.

GTJ dan NOEI tak menerima dianggap wanprestasi. Menurut mereka, melalui kuasa hukumnya, DKI pun wanprestasi karena tak mampu melakukan pengurangan sampah di dalam kota sehingga semua sampah dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

35 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya