Alasan Ahok Tak Pecat Pejabat yang Bikin Program Aneh Ini  

Reporter

Sabtu, 28 November 2015 19:29 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat ditemui di ruang kerja pribadinya di Balai Kota, Jakarta, 28 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan kesempatan kedua bagi kepala-kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memperbaiki kinerja mereka. “Pengampunan” ini diberikan Ahok—begitu Basuki biasa disapa—setelah mencopot Kepala Inspektorat Lasro Marbun dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Andi Baso Mappapoleonro.


“Kalau kelakuannya tak berubah, 8 Januari nanti kami bersihkan semua,” kata Ahok, di Balai Kota, 27 November .

Ahok mencopot Lasro dan Andi lantaran diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan perangkat penyedia daya listrik cadangan atau uninterruptible power supply (UPS) di Dinas Pendidikan pada 2014. Saat itu, Lasro menjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Andi menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Menurut Ahok, mustahil keduanya tidak tahu ihwal program pengadaan yang diduga merugikan keuangan daerah hingga Rp 128 miliar itu.

Dalam kasus tersebut, penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri telah menetapkan empat tersangka, antara lain Alex Usman dan Zaenal Soleman, yang bertugas sebagai pejabat pembuat komitmen di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Adapun dua tersangka lagi, M. Firmansyah dan Fahmi Zulfikar, merupakan ketua dan anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan Masyarakat DPRD Jakarta.

Ahok memberikan catatan kepada para kepala SKPD yang lolos dari pencopotan. Menurut Ahok, mereka terlalu percaya kepada anak buahnya, sehingga tak sadar bahwa usul kegiatan yang tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) dibuat sekenanya. KUA-PPAS merupakan acuan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang bakal disepakati dengan Dewan, kemudian diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri untuk disahkan.

“Ini yang bikin dana-dana siluman,” ujar Ahok. Buktinya, ia menemukan sejumlah program “aneh” di Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, serta Dinas Pendidikan.

Menanggapi catatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman menyatakan akan memperbaiki komunikasi dengan anak buahnya untuk memperbaiki kinerja. “Mengajak mereka berubah dan bekerja sesuai dengan sistem,” kata dia. Setali tiga uang, Kepala Dinas Pertamanan Ratna Diah Kurniati berjanji memperbaiki performa lembaganya. Ia memerintahkan anak buahnya mencermati setiap poin dalam rencana anggaran. “Saya akan bersikap lebih tegas,” tuturnya. “Jangan ada main-main anggaran.”

Selain mencopot Lasro dan Andi, Ahok melantik 64 pejabat eselon II dan eselon III. Sejak menjabat Gubernur pada 19 November 2014, tercatat sudah sembilan kali ia membongkar-pasang jajarannya. Perombakan terbanyak terjadi pada 2 Januari lalu, yang membuat 6.506 pejabat dimutasi.

Anggota DPRD, Selamat Nurdin, menilai rotasi jabatan selama ini tidak efektif. “Hanya trial and error,” ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu. Seringnya bongkar-pasang jabatan, menurut Selamat, akan membuat mentalitas birokrat jatuh sehingga justru takut menggunakan anggaran.

ANJAR SAWITRI | LINDA HAIRANI | GANGSAR P. | EVAN (PDAT) | RINI


Baca juga:
Ah, Rahasia Awet Muda Sandra Dewi di Tangan Si Berondong Ini
Kerlip Lampu Hijau di Bulan, Tanda Ada Kehidupan UFO?


Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya