Sampah Kulit Kabel, Sabotase atau Sistem yang Buruk?  

Reporter

Jumat, 4 Maret 2016 16:42 WIB

Pekerja membersihkan kulit kabel listrik yang menutup saluran air di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, 2 Maret 2016. Kulit kabel listrik yang ditaruh di gorong-gorong oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu diduga menjadi salah satu penyebab banjir di sekitar kawasan Istana Negara. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Fahira Idris mengatakan temuan tumpukan kulit kabel hingga 12 truk di seputar selokan Jalan Medan Merdeka Selatan, yang mengakibatkan banjir, menandakan masih buruknya sistem serta manajemen pengelolaan dan pemantauan saluran air di Jakarta.

Menurut dia, dinas tata air seharusnya sudah memastikan tidak ada hambatan di semua got, selokan, dan saluran air lain, mengingat sudah memasuki musim hujan. “Disabotase atau tidak, temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Seharusnya, menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan tiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan, yang kita tahu area ring satu," katanya di Senayan, Jumat, 4 Maret 2016.

Fahri menuturkan, jika saluran air rutin dicek setiap hari, tidak mungkin ada timbunan kulit kabel hingga 12 truk. Pasalnya, memuntahkan kabel sebanyak 12 truk ke saluran air itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. "Itu juga kalau benar disabotase. Pasti langsung ketahuan," katanya.

Selain itu, menurut Fahira, usia drainase yang sudah lama dan tidak dikelola dengan baik juga menjadi penyebab banjir di Jakarta. "Idealnya, sebelum musim hujan datang, Pemprov DKI Jakarta sudah memetakan permasalahan sehingga persoalan saluran air yang tersumbat, pompa yang tidak berfungsi, listrik yang mati, ataupun tuduhan-tuduhan sabotase tidak terus menjadi alasan setiap kali banjir datang," ujarnya.

Jika nanti hasil evaluasi sistem drainase di seluruh Jakarta harus dirombak total, perombakan ini harus menjadi program jangka pendek karena sudah mendesak. Pemerintah DKI, ujar Fahira, harus punya rencana penanganan banjir yang komprehensif. “Harus komprehensif. Proyek pengadaan pompa, genset, tanggul, pembetonan, dan lain sebagainya itu tak akan bebaskan Jakarta dari banjir. Anggaran penanganan banjir di Jakarta besar, seharusnya sistem drainase bisa lebih baik,” tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, memberi tahu ada tumpukan kulit kabel yang menyumbat saluran air di Jalan Merdeka Selatan. Sumbatan tersebut menyebabkan air menggenang di kawasan tersebut. Ahok—sapaan akrab Basuki—sempat menuding adanya pihak tertentu yang melakukan sabotase. Hingga saat ini, Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan temuan kulit kabel yang menyumbat itu.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

4 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

8 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

9 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

15 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

19 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

22 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

30 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

44 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

50 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

52 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya