TEMPO.CO, Depok - Pengelola Wisma Verona, Siska Puspa Sari, mengatakan jenazah Dwi Purnama Putri alias Beki, 22 tahun, telah dibawa oleh keluarganya untuk dikebumikan di Padang, Sumatera Barat. "Teman Beki dua orang dan saya mengantar ke bandara. Pihak keluarga dua mobil yang mengantar," kata Siska, Senin, 29 Juni 2015.
Jenazah Beki ditemukan di dalam kamar kosnya di Kelurahan Pondok Cina, Beji, pada Ahad, 28 Juni 2015. Mahasiswa Universitas Indonesia ini menyewa kamar kos di Wisma Verona sejak April 2014.
Siska mengatakan banyak saudara Beki yang tinggal di Jakarta dan Depok. Bahkan kakaknya tinggal di Pejompongan, Jakarta. Namun selama ini pihak keluarga memang belum pernah menjenguk Beki. Menurut dia, kakaknya sudah tahu kebiasaan Beki yang suka tidur larut malam dan belakangan sering mengeluh pusing. Karena itu, keluarga tidak mau jenazah Beki diotopsi. "Keluarga sudah menerima kematiannya. Kematian Beki karena sakit," ucapnya.
Menurut Siska, dari keterangan pihak keluarga dan teman-temannya, Beki memang sedang sakit. Siska menuturkan Beki sempat chatting Line dengan temannya pada Minggu dinihari. Saat itu, Beki mengajak membeli kado untuk hadiah temannya yang sedang menjalani sidang skripsi.
Namun, begitu dihubungi lagi oleh temannya, Amira, lewat pukul 10.00, tak ada balasan dari Beki. Tak mendapatkan balasan, siang hari sekitar pukul 12.00, Amira mengetuk kamar Beki, tapi tidak ada tanggapan. "Amira mengira Beki masih tidur," ujarnya.
Setelah pukul 16.00, pintu kamar kos Beki diketuk kembali, tapi tidak juga dibuka. Akhirnya, jendela kamar Beki dicongkel untuk melihat keadaannya pukul 17.30. "Saat ditemukan sudah tergeletak. Dicek nadinya sudah tidak ada," tutur Siska.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, berdasarkan hasil visum dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, tidak ada luka pada tubuh Beki. Keluarga almarhum, kata dia, menerima kematian Beki karena sakit. "Sudah diketahui bahwa Beki sakit," katanya. "Beki punya riwayat sakit pencernaan."
IMAM HAMDI