TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan hendak meluncurkan aplikasi yang berfungsi untuk melihat Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN. Menurut dia, aplikasi tersebut sedang dalam proses pembuatan.
Ahok, sapaan populer Basuki, menjelaskan aplikasi tersebut akan memperlihatkan LHKPN dari pejabat DKI dan bisa diakses warga Ibu Kota. "Begitu warga memasukkan nama pejabat, maka akan ada link yang terhubung dengan KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi," kata Ahok usai memberikan sambutan pada acara Awarding Night Hackjak di Balai Kota, Selasa malam, 18 Agustus 2015.
Melalui aplikasi tersebut, Ahok menuturkan masyarakat dapat memberikan penilaian terhadap pejabat DKI. Menurut dia, saat ini banyak pejabat yang membuat LHKPN tak sesuai dengan harta yang dimiliki. "Banyak yang mengaku miskin, tapi menggunakan jam tangan seharga Rp 1,8 miliar," ujar Ahok.
Pemerintah DKI, kata Ahok, sangat mendukung siapa saja yang ingin membuat aplikasi untuk mempermudah hidup warga Ibu Kota. Dia menjelaskan aplikasi-aplikasi yang saat ini bisa dioperasikan melalui telepon genggam akan diintegrasikan dengan sistem Jakarta Smart City.
"Saya ingin memberi rasa aman bagi seluruh warga Jakarta. Bahkan saat mereka terancam, mereka bisa meminta bantuan melalui aplikasi yang ada di HP mereka," tuturnya.
Kompetisi Hackjak 2015 yang digelar Pemprov DKI Jakarta merupakan rangkaian kompetisi yang diikuti oleh para pengembang aplikasi dan masyarakat Jakarta. Kompetisi ini terbagi dalam tiga kategori: Visualthon, Hackathon, dan Scrapathon.
Visualthon adalah kompetisi menciptakan infografis yang ramah baca bagi publik. Datanya berasal dari data terbuka Pemprov DKI Jakarta. Kategori ini diikuti lebih dari 30 peserta. Pemenang pertama untuk kategori ini adalah Tim GxE (Gilang Ananda S dan Ervitasari) dengan karya infografis berjudul "Mpok Siti". Mpok Siti adalah bus City Tour Jakarta yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.
Pemenang kedua adalah Tim HIASA beranggotakan Faia Faaizah dan Dyang Intan M dengan karya infografis berjudul "STOP Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak". Pemenang ketiga adalah Tim Hakuna Matata (Vani Rakhmawati dan Dendra Ichsan Maulana) dengan karya infografis berjudul "Kartu Jakarta Pintar, Mudah Dapatnya Besar Manfaatnya".
Juara pertama mendapat hadiah Rp 6.000.000, juara kedua memperoleh Rp 5.000.000, dan juara tiga diganjar Rp 4.000.000.
Dalam kategori Hackathon, pemenang pertama adalah Tim Anging Mamiri beranggotakan Kristrian Ibrahim, Adi Nugroho, dan Bashir Arrohman. Karya mereka bernama JAKCARE merupakan aplikasi yang memudahkan warga untuk mencari, membantu, dan melaporkan warga yang membutuhkan bantuan.
Pemenang kedua adalah Tim Triglav. Anggotanya Banu AW, Mahisa A.K, dan Citra Ika W. Karyanya adalah game J-EXPLORE untuk kampanye tujuan dan/atau obyek wisata di Jakarta. Pemenang ketiga Tim Online UKM. Diawaki Aci Suprianto, Paradita Umbara dan Alan Darma Saputra, karyanya, PARKIRMU.com, menyediakan informasi kapasitas tempat parkir dan lokasi tempat parkir alternatif.
Hadiah untuk juara pertama Hackathon Rp 14.000.000 dan program inkubasi untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut senilai Rp 8.000.000. Juara kedua meraih Rp 12.000.000 dan program inkubasi senilai Rp 8.000.000. Juara ketiga mendapat Rp 9.000.000 dan program inkubasi senilai Rp 8.000.000.
Pemenang untuk kategori Scrapathon, yakni kompetisi dalam mengubah data menjadi format data terbuka sesuai prinsip open data sehingga ramah bagi publik, adalah Firman Maulana, mahasiswa ITS; pemenang kedua Eri Wirandana, swasta; dan pemenang ketiga Laras Aristia, juga dari mahasiswa ITS. Hadiahnya berturut-turut Rp 5.000.000, Rp 4.000.000, dan Rp 3.000.000.
GANGSAR PARIKESIT | YOSEP