TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) M. Fadhil mengatakan kecelakaan kereta di Stasiun Juanda mengakibatkan kerugian sebesar Rp 20 miliar. Nilai itu untuk 20 gerbong kereta yang rusak saat kecelakaan pada Rabu sore, 23 September 2015.
Fadhil mengatakan 20 gerbong yang rusak dibeli seharga Rp 1 miliar per gerbong. Gerbong rusak tersebut saat ini berada di Manggarai. "Kereta tersebut tidak akan digunakan lagi," kata Fadhil di dalam kereta menuju Stasiun Manggarai pada Kamis, 24 September 2015.
Pertimbangan tersebut diambil demi keselamatan dan kenyamanan pengguna kereta. Menurut Fadhil, PT KCJ tidak memiliki rencana untuk memperbaiki kereta tersebut.
Demi menghindari penumpukan penumpang, PT KCJ mengeluarkan kereta cadangan untuk beroperasi. "Kita selama ini punya kereta cadangan, itu yang dikeluarkan untuk mengganti kereta yang rusak," ujar Fadhil.
Kereta rute Jakarta Kota-Bogor menabrak dari belakang kereta dengan jurusan yang sama di Stasiun Juanda. Kereta dievakuasi semenjak sore hingga pagi hari berikutnya.
Pada pukul 06.20, Kamis, 24 September 2015, Stasiun Juanda mulai beroperasi kembali setelah sebelumnya ditutup. Jalur lalu lintas yang melewati Stasiun Juanda telah berjalan normal.
VINDRY FLORENTIN