Serapan Anggaran DKI Rendah, DPRD: Tunjangan PNS Perlu Dievaluasi

Reporter

Larissa Huda

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 2 Oktober 2017 19:59 WIB

Pegawai negeri sipil (PNS) asik mengobrol dan bermain telepon genggam saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil G

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyebutkan masih ada beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang melaporkan serapan anggaran yang rendah, yaitu di bawah 50 persen. Hal itu terungkap saat DPRD DKI Jakarta menyampaikan rekomendasi terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan gubernur 2012-2017. Adapun masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan berakhir pada medio Oktober 2017.

Pada bidang pemerintahan, DPRD menyoroti kinerja SKPD selama lima tahun terakhir. Anggota Dewan merekomendasikan masing-masing SKPD meningkatkan kinerja, khususnya yang berkaitan dengan program yang telah direncanakan.

Baca: Ada Angka RAPBD Tak Wajar, Djarot: Saya Tidak Mau Tanda Tangan

"Berkaitan dengan pemberian tunjangan kerja daerah (TKD) seharusnya sebanding dengan penyerapan anggaran," ujar Meity Magdalena Ussu, anggota Komisi E DPRD, dalam rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.

Dengan penyerapan yang rendah tersebut dinilai tidak sebanding dengan TKD yang diberikan tinggi kepada SKPD tertentu. Meity menyebutkan perlu ada solusi untuk menyusun skema baru TKD yang penyerapannya rendah.

"Hal ini mengingat penyerapan anggaran yang maksimal dan optimal diharapkan mampu mendorong percepatan pencapaian target pembangunan," ujar Meity.

Lebih lanjut, Meity menyebutkan ketidaksesuaian antara perencanaan dan pengangguran yang telah dilakukan dengan realisasi, menunjukkan masih rendahnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) SKPD dalam membuat perencanaan yang lebih bisa beradaptasi, sistematis, terukur, dan tepat manfaat.

Simak: Begini Postur APBD DKI 2017 Rp 71,8 Triliun Akhirnya Disahkan

Menurut DPRD, hal tersebut bisa berdampak pada perencanaan pembangunan yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat. Mereka menilai adanya ketidakjelasan sasaran dan target yang ingin dicapai pemerintah terhadap pembangunan Ibu Kota.

"Oleh karena itu, DPRD merekomendasikan diperlukan supervisi, monitoring, dan evaluasi perencanaan dan implementasinya," ujar Meity soal kinerja PNS di Pemprov DKI Jakarta yang dikaitkan dengan rendahnya serapan anggaran.

Berita terkait

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

6 Oktober 2023

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

Pemprov DKI mengusulkan Rancangan APBD 2024 senilai Rp 81,58 Triliun. Ini peruntukannya menurut Pj Gubernur Heru Budi.

Baca Selengkapnya

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

16 Januari 2023

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

Pemkot Surabaya akan memanfaatkan APBD tahun ini sebesar Rp 11,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

18 Agustus 2022

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

Jaminan pemerintah daerah dapat menganggarkan dana untuk bidang pendidikan agama tertuang dalam UU 23/2014.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

15 Desember 2021

Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti membuka penyebab lambatnya penyerapan belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

23 November 2021

Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja daerah tersebut hanya naik 3,51 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

9 November 2021

Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

Penyusunan APBD tahun 2022 masih diarahkan untuk penanganan Covid-19 yang berkaitan dengan penanganan kesehatan, penanganan ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial.

Baca Selengkapnya

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

30 November 2020

PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

PSI menyatakan tak pantas jika anggota DPRD DKI naik pendapatannya di tengah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

6 Februari 2020

Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

Inspektorat Jawa Barat melakukan pemeriksaan penggunaan bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Bogor pada APBD kota itu.

Baca Selengkapnya

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

14 November 2019

Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

Sri Mulyani meminta pemerintah daerah meniru langkah Presiden Jokowi saat masih menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

12 November 2018

Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

Anies Baswedan menjelaskan banyak pekerjaan dalam APBD yang dijalankan tapi pembayarannya tidak ditagihkan.

Baca Selengkapnya