3 Bulan KPK Supervisi DKI, Basaria: Beberapa Poin Harus Dibenahi

Reporter

Larissa Huda

Editor

Ali Anwar

Rabu, 4 Oktober 2017 15:48 WIB

Wakil Ketua KPK Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan dan Djarot Saiful Hidayat usai menghadiri penandatanganan komitmen bersama dalam rangka program pencegahan dan penindakan korupsi terintegrasi di Balai Kota Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Koordinasi Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah tiga bulan melakukan supervisi terhadap satuan kerja perangkat daerah Pemerintah DKI Jakarta. Maksudnya, untuk pencegahan dan membenahi tindak pidana korupsi.

Wakil Ketua KPK Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan mengatakan pihaknya mencatat beberapa poin yang harus dibenahi oleh Pemerintah DKI Jakarta. Salah satunya adalah pengelolaan aset daerah.

Beberapa tahun terakhir, laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta selalu mendapat predikat wajar dengan pengecualian (WDP). "Konon sampai tahun ini dan tahun sebelumnya DKI masih belum WTP (wajar tanpa pengecualian). Tapi tidak apa-apa, masih ada tahun depan dan tahun ini," ujar Basari di Balai Kota Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.

Menurut Basaria, ada beberapa program yang belum dilandasi oleh pedoman dan syarat yang jelas. Diantaranya, ujar dia, pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

“Masih tidak dilandasi pedoman dan syarat yang jelas,” kata Basaria. Basaria mengingatkan, hal tersebut memungkinkan pihak lain menawarkan tanahnya untuk diambil, sementara pengawasannya dinilai masih lemah.

Advertising
Advertising

Pemerintah DKI Jakarta juga dinilai Basaria belum memiliki aplikasi sistem pendataan aset tanah yang sudah dimiliki. Karena itu, Basaria menyarankan agar pembelian tanah dilakukan oleh wilayah masing-masing.

"Kalau di sini wali kota, karena mereka lebih menguasai wilayahnya dan lebih tahu. Jangan sampai ada tanah di Jakarta dibeli dua kali. Tim kami akan bantu dan dampingi masalah tanah karena harganya mahal sekali," ujar Basaria.

Retribusi dan pajak, ujar basaria, juga menjadi sorotan yang harus segera diperbaiki. Tunggakan kendaraan bermotor, Basaria menambahkan, perlu dilakukan penagihan dengan taktik dan strategi, termasuk kendaraan mewah. “Masih ditemukan pemilik yang tidak balik nama, sehingga pemilik tidak memakai atas namanya sendiri,” kata Basaria.

Masalah lain yang ditemukan oleh KPK adlah soal pajak hotel dan bangunan. Menurut Basaria, pajak harus ketahuan oleh wajib pajak. Sehingga, semua restoran langsung otomatis membayar pada akhir bulan. "Role model yang baik harus DKI. Kalau penampakan wajahnya Indonesia itu ada di DKI," ujar Basaria.

Masalah tata kelola pemakaman tak luput dari perhatian KPK. Basaria menilai, masyarakat masih kesulitan mengecek ketersediaan lahan pemakaman, kecuali langsung masuk ke Taman pemakaman umum (TPU).

Basaria juga mengingatkan, KPK melihat adanya pungutan liar di sejumlah administrasi, seperti pembuatan akta lahir dan dokumen pensiun. "Ini ilustrasi bagaimana banyaknya pungutan-pungutan yang harus mau tidak mau dilakukan, harus diberikan karena kondisinya seperti itu," ujar Basaria.

LARISSA HUDA

KPK

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

12 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

15 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

20 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

21 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

22 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya