Usai dilantik pada 16 Oktober 2017, berbicara kepada media, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab pertanyaan wartawan soal reklamasi. ISTMAN MPD
TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Tomy Winata membantah pernah bertemu dengan Anies Baswedan untuk membahas kelanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Dia bahkan tidak tahu ada pertemuan itu. Apalagi ia tengah berada di Eropa selama sebulan terakhir. "Mungkin informasinya tidak pas," kata Tomy melalui pesan pendek kepada Tempo.
Majalah Tempo edisi pekan ini menurunkan tulisan tentang pertemuan yang digelar di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Agustus lalu. Tomy tiba di rumah Prabowo bersama dengan Richard Halim, anak Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik Agung Sedayu Group—induk perusahaan pengembang reklamasi Pulau C dan D, PT Kapuk Naga Indah.
Selain itu, turut hadir Ali Hanafi, yang dikenal sebagai tangan kanan Aguan, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Gerindra, Muhammad Taufik. Ali Hanafi tidak bisa dimintai konfirmasi ihwal pertemuan itu. Ia tidak merespons telepon dan pesan pendek dari Tempo. Sedangkan Taufik membenarkan tapi tidak bersedia mengungkap isi pertemuan. “Hanya untuk kulonuwun ke gubernur baru," kata Taufik, Kamis pekan lalu.
Upaya pengembang melobi Anies sudah dilakukan berkali-kali. Selama ini, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena Anies selalu menolak bertemu. Pengembang akhirnya meminta bantuan Prabowo untuk memfasilitasi pertemuan itu.
Mantan ketua tim sinkroninasi Anies-Sandiaga, Sudirman Said, membenarkan pertemuan Anies di Hambalang itu. "Aku dengar pertemuan itu," ujar Sudirman, kemarin. Namun dia yakin tidak Anies membuat kesepakatan apa pun dalam pertemuan itu.
Adapun Anies Baswedan, ketika dimintai konfirmasi, hanya mengatakan, "Baca majalah Tempo saja." Cerita lengkap tentang lobi pengembang reklamasi bisa dibaca di majalah Tempo edisi pekan ini.
