Kasus Bayi Debora, RS Mitra Ganti Direktur dan Manajemen Baru

Rabu, 25 Oktober 2017 10:48 WIB

Direktur RS Mitra Keluarga Kalideres Fransisca Dewi (paling kanan) tampak tertunduk diam setelah pengumuman surat keputusan pemberian sanksi kepada RS Mitra Keluarga Kalideres atas kasus meninggalnya bayi Debora, 25 September 2017. Dewi/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat satu bulan sesuai tenggat waktu yang ditentukan, PT Ragam Sehat Multifita pemilik Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres merombak manajemen rumah sakit itu hingga ke tingkat pimpinan terkait kasus meninggalnya bayi Debora. Restrukturisasi manajemen itu adalah sanksi yang dijatuhkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta terhadap RS Mitra Keluarga kalideres.

Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto membacakan sanksi itu pada Senin, 25 September 2017. RS Mitra Keluarga Kalideres dianggap lalai menangani bayi Tiara Debora hingga bayi itu meninggal.

"Kami telah mengangkat dr Jocelyn Adrianto sebagai Direktur baru RS Mitra Keluarga Kalideres," kata Nurvantina Pandina, Juru Bicara Holding RS Mitra Keluarga Nurvantina Pandina di Lantai 28 Gedung Graha Niaga pada Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca: Kasus Bayi Debora, Direktur RS Mitra Keluarga Sudah Diberhentikan

Posisi direktur RS Mitra Keluarga kalideres yang baru adalah dr Jocelyn Adrianto. Dokter berusia 39 tahun itu menggantikan dr Fransisca Dewi. Sebelumnya, Jocelyn merupakan Direktur di RS Mitra Keluarga Cibubur sejak Agustus 2017. Jocelyn juga pernah menjadi direktur RS Awal Bros.

"Sederet pengalaman itu yang membuat kami menganggap Jocelyn berkompeten untuk menjabat posisi Direktur RS Mitra Keluarga Kalideres," kata Nurvantina.

Selain Jocelyn, MY Sriyanti juga diangkat sebagai Manajer Keperawatan menggantikan lgnatia Shanti, serta dr Dina Hanum sebagai Manajer Marketing and Customer Management menggantikan Nilo Rita.

Untuk sanksi akreditasi RS, Nurvantina mengatakan prosesnya masih berjalan. RS Mitra Keluarga kalideres harus lulus akreditasi RS paling lambat enam bulan setelah sanksi dijatuhkan.

Baca: Diberi Sanksi Meninggalnya Debora, Ini Komentar RS Mitra Keluarga

Jocelyn, sebagai direktur baru, mengatakan dirinya akan berupaya keras untuk memulihkan kembali nama baik RS Mitra Keluarga Kalideres pasca kasus meninggalnya Tiara Debora Simanjorang atau Bayi Debora di RS itu."Saya sudah mulai menjalin komunikasi dengan berbagai pihak dan meningkatkan kompetensi manajemen dengan berbagai diklat, " kata Jocelyn.

Bayi Debora, usia empat bulan, meninggal pada 3 September 2017. Orangtua Debora meyakini bayi mereka meninggal karena RS Mitra Keluarga enggan memberikan perawatan di ruang PICU hanya karena mereka tidak bisa melunasi uang muka perawatan saat itu juga.

Advertising
Advertising

Baca juga: Tragedi Debora: 3 Hal Mengindikasikan Rumah Sakit Lalai

Berita terkait

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

1 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

12 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

12 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

17 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya