Pabrik Petasan Meledak, Tidak Ada Hidran dan Antisipasi Kebakaran
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 27 Oktober 2017 08:00 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang Agus Suryana memastikan pabrik petasan dan kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses yang meledak dan terbakar pada Kamis pagi, 26 Oktober 2017, tidak memiliki sistem antisipasi kebakaran. "Kami cek, tidak ada hidran. Semestinya pabrik yang bahan bakunya mudah terbakar memiliki beberapa hidran," kata Agus kepada Tempo, Jumat, 27 Oktober 2017.
Saksikan: Mengenaskan Korban Luka Serius yang Dibawa ke RSUD Tangerang
Pabrik petasan yang mempekerjakan sekitar seratus karyawan dan baru beroperasi dua bulan itu terbakar dan meledak. Sebanyak 47 korban tewas dan 43 korban luka bakar serius dilarikan ke Rumah Sakit Bun Kosambi, RS Mitra Keluarga, RSUD Kabupaten Tangerang, dan RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.
BPBD Kabupaten Tangerang, ucap Agus, sama sekali tidak tahu di sana ada pabrik petasan dan kembang api. "Karena mereka juga tidak mengajukan pengadaan sistem antisipasi kebakaran dan hidran, tidak ada rekomendasi yang kami keluarkan," ujar Agus.
Baca: Jasad Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api Hangus, Serupa Kena Bom
Agus menyayangkan industri pabrik petasan yang mudah meledak tersebut memiliki standar pemadam kebakaran yang buruk. "Semestinya ada hidran, ada standarnya. Setelah dicek, semuanya tidak ada."
Menurut Agus, sebelum digunakan menjadi pabrik petasan, bangunan itu dimanfaatkan sebagai gudang. "Walaupun beroperasinya baru, pabrik itu sudah lama. Hanya, untuk kembang apinya memang baru beroperasi dua bulan."