Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno (memilih baju muslim saat berkampanye di pasar Blok A Tanah Abang di Jakarta, 26 Desember 2016. Dalam kampanyenya, ia berjanji akan menambah pelatihan wirausaha dan memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) plus kepada siswa atau warga Jakarta. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meninjau langsung kawasan Pasar Tanah Abang sebelum menggelar penataan kawasan itu. Setelah melihat langsung kondisi lapangan, Sandiaga menilai pedagang kaki lima bukan satu-satunya penyebab kesemrawutan di Pasar Tanah Abang.
"Ternyata penyebab kemacetan lebih karena pembangunan jalan dan parkir liar, PKL sendiri itu di posisi yang bukan utama. Kami menemukan ini setelah big data kami buka dan kami analisis," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 November 2017.
Sandiaga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memerlukan waktu sebelum mengeksekusi gagasannya dalam penataan kawasan Pasar Tanah Abang. Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum merestui kebijakan Sandiaga lantaran masih butuh pendapat dari pakar transportasi dan pakar tata kota.
Sandiaga mengatakan penataan kali ini harus berorientasi pada jangka panjang karena Tanah Abang akan menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara. Menurut dia, salah satu hal paling krusial adalah konektivitas dan integrasi antarmoda transportasi. Sayangnya, sampai saat ini baru ada kereta rel listrik (KRL).
"Makanya Transjakarta tadi langsung bergerak, melihat apa yang bisa dilakukan di lapangan supaya integrasi lebih baik dengan Transjakarta," kata Sandiaga.
Sandi juga mengatakan akan membenahi dan mencari solusi permanen bagi PKL yang berjualan di trotoar.