TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sempat dibentak tukang ojek saat berlari melintas di Pasar Tanah Abang ketika mengecek pedagang kali lima (PKL) liar Jumat pagi tadi. Saat berlari di trotoar, Sandiaga bertemu dengan beberapa tukang ojek pangkalan, yang melawan arah dan naik ke trotoar.
"Ada yang melawan arah, ada yang naik trotoar. Saya ingetin, malah dibentak, malah dimaki-maki. Ada teman-teman yang merekam disebutkan kata-kata tak pantas," ujar Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jumat, 3 November 2017.
Sandiaga mengatakan telah melihat dengan mata kepala sendiri tumpahnya lebih dari 300 ribu penumpang yang keluar dari Stasiun Tanah Abang. Puncak keramaian masyarakat terjadi pada pukul 08.00.
Baca : Soal PKL Tanah Abang, Sandiaga Uno Jawab Pakai Bahasa Inggris
Setelah melihat itu, Sandiaga mengatakan, tak hanya PKL yang menjadi sumber macet, tapi juga angkutan umum, Kopamilet, dan tukang ojek yang mangkal di Pasar Tanah Abang. Bahkan, ketika mengingatkan mereka, Sandi justru mendapat makian.
"Ada beberapa yang lawan arah. (Saat) diingetin, malah membentak saya karena dia enggak tahu siapa, ya. Mengeluarkan kata (kasar). Bukan kurang sopan, itu penghinaan kepada negara," ucapnya dengan mimik serius.