Kembalikan Lahan Makam 2 Ha, Umat Hindu DKI Minta Mesin Kremasi
Reporter
Larissa Huda
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Minggu, 5 November 2017 16:36 WIB
TEMPO.Co, Jakarta - Ketua Suka Duka Hindu Dharma, I Made Sudharta mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah memberikan sebidang tanah lahan makam dengan luas 2 hektare di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut Sudharta, lahan tersebut diperuntukkan bagi umat Hindu untuk lahan pemakaman.
"Perlu kami laporkan, tanah seluas 2 hektare itu untuk kuburan orang Hindu di Jakarta. Kalau meninggal, memang tidak perlu kuburan, makanya kami kembalikan lagi ke Dinas Pertamanan di DKI Jakarta," ujar Sudharta saat memberikan sambutan peresmian pemugaran bangunan Bale Wantilan Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri, Cilincing, Jakarta Utara, Ahad, 5 November 2017.
Baca: Pemimpin Umat Hindu Minta Anies Fasilitasi Siswa Belajar Agama
Baca: Pemimpin Umat Hindu Minta Anies Fasilitasi Siswa Belajar Agama
Menurut Sudharta, umat Hindu tidak memiliki kebiasaan mengubur jenazah di lahan makam, melainkan menggelar upacara ngaben lalu dikremasi atau pengabuan. Orang yang sudah meninggal biasanya akan dibakar di sebuah krematorium atau pancaka. Umat Hindu di Jakarta sudah mempunyai bangunan untuk kremasi, tetapi belum mempunyai mesin kremasi sampai saat ini.
"Kami mohon maaf, kami sebagai warga apapun itu adalah bagian dari DKI Jakarta. Itu yang dapat kami sampaikan. Tempat kremasi tidak jauh dari sini, sudah termasuk wilayah Cilincing," ujar Sudharta.
Soal permintaan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan tersebut agar bisa bisa menyelenggarakan upacara kremasi dan Ngaben di Jakarta. Dengan begitu, kata Anies, semua yang menjadi kewajiban umat Hindu yang masih hidup bisa berjalan baik terhadap mereka yang sudah meninggal.
"Tadi saya cek dengan Pak Asisten mudah-mudahan kami bisa masukan di anggaran 2018," ujar Anies.
