Sandiaga Uno Sebut 3 Isu Harus Dipikirkan di Pengembangan TOD

Reporter

Larissa Huda

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 15 November 2017 07:14 WIB

Perumahan Nasional dan PT KAI melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking Transit Oriented Development Tanjung Barat, 15 Agustus 2017. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dalam pengembangan transit oriented development (TOD) di ibu kota tidak boleh lepas dari tiga isu utama, yaitu lapangan pekerjaan, pendidikan, dan keterjangkauan harga. Masalah tersebut, kata Sandiaga, bukan tidak mungkin dihadapi setelah TOD rampung.

"Jadi di sini kami harus bisa pikirkan bagaimana orang (bisa) bekerja atau penciptaan lapangan kerja, bagaimana TOD ini bisa creating quality jobs," ujar Sandiaga Uno dalam focus group discusion terkait TOD di Balai Kota Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Selain itu, Sandiaga meminta agar pedagang kaki lima (PKL) ditata dengan baik. Sandiaga mengatakan tidak boleh ada kesemrawutan baru setelah TOD tersebut beroperasi.
Baca : Pejalan Kaki Beritahu Sandiaga Uno Cara Bereskan Tanah Abang

Dalam isu pendidikan, Sandiaga mengatakan nantinya TOD harus terintegrasi dengan beberapa moda transportasi yang bisa memberikan konektivitas ke sekolah-sekolah. Menurt Sandiaga, persoalan tersebut belum secara fokus dibahas, namun bukan tidak mungkin konektivitas bisa menyebabkan persoalan baru jika tidak dipikirkan.

"Karena sekarang belum terpikir, tapi nanti harus dipikirkan bagaimana orang ke depan harus sekolah tanpa kendaraan pribdi, tapi kendaraan umum," ujar Sandiaga.

Ketiga, Sandiaga meminta kepada pengembang TOD nantinya juga harus memikirkan keterjangkauan harga bahan pokok. Agar harga terkendali, ia meminta agar bahan pokok tersebut bisa didistribusikan dengan baik.

"Harus sederhana, transaparan, dan terbuka. Harus dipikirkan bagaimana gejolak harga yang fluktuatif itu bisa kita redam, sehingga harga-harga ibu kota itu terjangkau," ujar Sandiaga.
Simak : Perumnas dan KAI Bangun TOD Pertama di Tanjung Barat

Sandiaga juga mengatakan jangan sampai pengembangan TOD meninggalkan peran pasar tradisional. Menurut dia, pasar tradisional bisa menjaga kestabilan harga bahan pokok. Untuk itu, pengembang diminta agar tidak hanya memikirkan kepentingan kelas menengah ke atas.

"Pasar tradisional jangan ditinggalkan. Jangan hanya memikirkan yang kelas menengah ke atas. Pak presiden waktu sampaikan itu, selalu menitipkan tiga daerah sperti di Singapura bagaimana TOD itu itu bisa berkembang," ujar Sandiaga.

Di luar itu, Sandiaga juga meminta pengembang untuk merumuskan pengembangan kawasan yang menjadi titik-titik pariwisata sejarah di Jakarta. Salah satunya adalah Masjid Istiqlal yang bisa diintegrasikan dengan stasiun. Contoh lainnya, Sandiaga mengatakan daerah Tanah Abang dan Jatinegara juga terdapat titik sejarah. "Kalau MRT kami lihat di koridor utama, kami bisa bangun konektivitas karena pariwisata akan jadi sumber dari penciptaan lapangan kerja yang baik bagi warga Jakarta," ujarnya .

Berita terkait

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

9 jam lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

1 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

1 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

2 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

3 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

5 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

5 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

11 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya