Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menghadiri silaturahmi ulama dan tokoh agama di Balai Agung, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, 14 November 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, kebijakannya mencabut larangan kendaraan roda melintas di Jalan Thamrin untuk memberikan kesetaraan bagi semua kalangan.
“Yang terpenting itu soal keberpihakan, Bapak, Ibu. Kita berpihak pada yang di bawah,” katanya dalam sambutan di acara Silaturahmi Ulama/Tokoh Agama dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang diselenggarakan di Balai Kota, Selasa, 14 November 2017.
Menurut Anies, kebijakan tersebut akan membantu pengendara roda dua dan warga yang menerima pesanan. Anies menjelaskan, berdasarkan data, ada 480 ribu pesanan per hari dari usaha mikro, kecil, dan menengah, yang menggunakan kendaraan roda dua.
Selama ini, pengantaran tersebut terhambat karena ada larangan melewati Jalan Thamrin yang ditetapkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Anies meyakini pesanan yang diantar melalui kendaraan roda dua mayoritas adalah dari rakyat kecil. Karena itu, dengan dibukanya Jalan Sudirman-Thamrin bagi kendaraan roda dua, diharapkan dapat membantu masyarakat.
“Begitu di bawah itu bisa mengantarkan melalui Sudirman-Thamrin, insya Allah besok mereka bisa mengantarkan pesanan dengan leluasa,” ujarnya.
Dia mengakui tantangan selanjutnya yang akan dihadapi adalah mengatur dampaknya, seperti kemacetan lalu lintas. Dalam hal ini, Anies akan melihat manajemen tata kelola jalan yang akan diterapkan.
Anies berjanji akan mengatur kendaraan roda dua agar manajemennya menjadi lebih baik.
“Jakarta hari ini banyak jalur roda dua yang tidak teratur. Kenapa? Kitanya tidak mengatur. Karenanya, besok kita atur sehingga bisa beroperasi, tapi ada keteraturan di tempat itu,” ucap Anies Baswedan.
