Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau tempat pembuangan sampah Dipo Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 9 November 2016. TEMPO/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan visi dan misi untuk lima tahun ke depan dalam sidang paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Rabu, 15 November 2017. Inilah sidang paripurna pertama yang dihadiri Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Anies menyinggung proyek reklamasi Teluk Jakarta. Ia menilai proyek itu menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan di Ibu Kota. "Luasnya hamparan pulau reklamasi berdampingan dengan sempitnya rumah para nelayan," ujar Anies.
Kontradiksi itu, kata Anies, hanya satu contoh adanya ketimpangan, di mana kemiskinan ekstrem berdampingan dengan gemerlapnya kemegahan Ibu Kota. “Keterdidikan yang amat tinggi berdampingan dengan tingkat putus sekolah yang tak kalah tinggi,” kata Anies. “Tingginya gedung menjulang juga berdampingan dengan reyotnya gubuk rakyat."
Menurut Anies, perbedaan yang mencolok itu masih terjadi hingga hari ini. Dia meminta anggota DPRD melihat itu sebagai sebuah kenyataan. Untuk itu, ia telah meletakkan program-program prioritas agar ketimpangan tadi bisa dipersempit.
Program prioritas yang tengah didorong itu antara lain terciptanya lapangan kerja dan wirausaha baru, pendidikan tuntas berkualitas, dan biaya hidup murah. Anies Baswedan juga akan menjangkau air bersih, bahan pangan pokok, rumah rakyat, serta transportasi publik. "Prioritas ini terkesan sebagai hal-hal dasar, tapi itulah kenyataannya yang dihadapi rakyat,” ucapnya. “Suara dan kekhawatiran utama mayoritas warga Jakarta adalah mencukupi hal-hal dasar itu.”