1 Bulan Anies-Sandi: 3 Partai Serang Gubernur DKI Stop Modal BUMD

Reporter

Larissa Huda

Kamis, 16 November 2017 16:51 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dalam acara Coffe Morning yang diadakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Jakarta, 25 Oktober 2017. Tempo/Ilham fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno (Anies-Sandi) menghapus penyertaan modal daerah (PMD) terhadap lima badan usaha milik daerah (BUMD) ditentang oleh sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta.

Politikus Partai NasDem Hasan Basri Umar mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies jangan gegabah dalam menentukan kebijakan yang dapat menimbulkan dampak meluas terhadap kepentingan dan kenyamanan warga Jakarta. "Kami memandang perlu adanya kehati-hatian," kata Hasan Basri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 16 November 2017.

Lima BUMD yang dibatalkan pemberian PMD adalah PT Jaktour, PD Dharma Jaya, PT Asuransi Bangun Akrida, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan PD Pembangunan Sarana Jaya. Pembatalan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Saefullah kemarin setelah berkonsultasi dengan Anies-Sandi. Menurut dia, BUMD diminta lebih profesional dengan tak mengandalkan PMD di tengah defisit anggaran Rp 2,5 triliun.

Menurut Fraksi NasDem, Hasan Basri melanjutkan, kemandirian sangat mungkin terjadi pada BUMD pada sektor perdagangan yang tidak bersentuhan langsung dengan kebutuhan pokok. Meski begitu, keputusan tersebut masih memerlukan kajian mendalam, komprehensif, dan holistik.

Adapun penghapusan PMD untuk BUMD yang bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak perlu pertimbangan yang sangat matang. Hasan mencontohkan PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya harus tetap 100 persen berada di bawah kontrol pemerintah daerah dalam operasional dan kebijakannya.

"Karena adanya kontrol pemda untuk menjaga stabilitas harga serta suplai dari kebutuhan pokok masyarakat," ujar Hasan.

Hasan berpendapat, paparannya harus menjadi poin penting bagi Anies-Sandi agar pengalaman tahun sebelumnya tidak terulang. Sedangkan untuk pengelolaan anggaran BUMD harus dipastikan perusahaan tidak mengalami privatisasi.

Anggota DPRD dari Fraksi Partai Hanura, Ruslan Amsyari, juga menuturkan bahwa BUMD yang bertugas menjaga stabilitas harga harus diberikan subsidi untuk mendongkrak kinerjanya melaksanakan penugasan dari Gubernur DKI.

Adapun William Yani dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengatakan, jangan sampai pemerintahan Anies-Sandi mengabaikan BUMD yang berkaitan dengan stabilitas harga komoditas pangan, seperti PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, serta PD Pasar Jaya. "Alokasi dana kepada BUMD untuk menghindari devisit anggaran," ujar William.

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

4 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

19 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

34 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

47 hari lalu

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme

Baca Selengkapnya

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

49 hari lalu

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

58 hari lalu

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

58 hari lalu

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.

Baca Selengkapnya

Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

4 Februari 2024

Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

Ahok mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk dukung Paslon Ganjar-Mahfud. Ini karier politik Basuki Tjahaja Purnama.

Baca Selengkapnya

Alasan Rhoma Irama Dukung Anies Baswedan-Cak Imin, Begini Bunyi Deklarasinya

31 Januari 2024

Alasan Rhoma Irama Dukung Anies Baswedan-Cak Imin, Begini Bunyi Deklarasinya

Raja Dangdut Rhoma Irama mendeklarasikan dukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Pemilu 2024. Begini bunyi deklarasi selengkapnya.

Baca Selengkapnya