TEMPO.CO, Bogor - Kapolres Bogor Komisaris Besar Polisi A.M Dicky mengatakan polisi menyelidiki keterlibatan dua pelaku lain dalam duel ala gladiator yang melibatkan anak SMP di daerah Rumpin, Kabupaten Bogor. Dua pelaku yang masih dikejar ini diduga ikut menyabetkan celurit ke Ahmad Raih Syahdan (16), hingga korban tewas kehabisan darah.
Polisi menduga kedua pelaku tersebut masih menyimpan barang bukti berupa celurit yang digunakan untuk menghilangkan nyawa korban. "Tersangka ada 3 orang pelaku dan 2 orang lainya kita tetapkan statusnya jadi DPO, "kata Dicky Kepada Tempo Selasa 28 November 2017 di Polres Bogor.
Dalam kejadian tersebut korban sempat melarikan diri dengan dibantu rekan-rekannya di lokasi kejadian. Duel antar siswa SMP itu diikuti 14 siswa. Pihak korban dan temannya berjumlah 9 orang dan pihak pelaku berjumlah 5 orang.
"Teknisnya duel itu 3 melawan 3 orang menggunakan celurit. Dalam sekian waktu berduel, 2 teman korban mundur dan melarikan diri," ujar Dicky.
Dengan dibantu rekan-rekan, korban dilarikan ke puskemas. Tetapi nyawanya tidak tertolong karena Ahmad mendapat luka sabetan di bagian pinggang dan bagian tubuh lain. Korban dinyatakan tewas akibat banyak mengeluarkan darah. "Nyawanya sudah tidak tertolong," kata Dicky.
Sampai saat ini kepolisian sudah memeriksa 10 orang saksi duel ala gladiator dan mengamankan 1 orang pelaku dari 3 orang tersangka. Polres Bogor juga masih menyelidiki keberadaan barang bukti celurit yang diduga dibawa kabur oleh 2 pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Berita terkait
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi
9 hari lalu
Apriyadi Siap Dukung Pj Bupati Muba Sandi Fahlepi
Sandi mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Muba bahu membahu secara berkeadilan, setara dan transparan.
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"
12 Februari 2024
Urgensi Kontranarasi dari Film Dokumenter "Sexy Killer" dan "Dirty Vote"
Layaknya "Sexy Killer", "Dirty Vote" layak diacungi jempol. Substansi yang dihadirkan membuka mata kita tentang kecurangan dan potensi-potensi kecurangan elektoral secara spesifik, yang boleh jadi terlewat oleh kesadaran umum kita.
PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta
6 Februari 2024
PT Pegadaian Dukung Sertifikasi Halal bagi Pedangang Mie Bakso Yogyakarta
PT Pegadaian berkolaborasi dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Ashfa Yogyakarta untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal.
Kemenangan Bongbong, nama beken dari Ferdinand Marcos Jr. sering dikaitkan dengan penggunaan media sosial seperti Tiktok, Instagram dan Facebook secara masif, selain politik gimmick nir substansi berupa joget-joget yang diperagakan Bongbong.
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia
15 Januari 2024
Prabowo dan Fenomena Akumulasi Penguasaan Tanah di Indonesia
Pernyataan Prabowo soal HGU yang kuasainya disampaikan tanpa terkesan ada yang salah dengan hal tersebut. Padahal Undang-Undang 1/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) memandatkan hal yang berbeda.
Kita menunggu Mahkamah Konstitusi mewariskan putusan yang berpihak kepada hukum dan kebenaran, karena kalau hukum tidak ditegakkan, maka tirani yang akan leluasa merusak harkat dan mertabat bangsa Indonesia.