APBD DKI Anies-Sandi Rp 77,1 Triliun Dibanjiri Interupsi

Reporter

Larissa Huda

Kamis, 30 November 2017 16:36 WIB

(ki-ka) Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi Wagub DKI Jakarta Sandiaga Alahudin Uno bercengkrama setelah melakukan Coffe morning di rumah Ketua DPRD DKI Jakarta, Menteng, Jakarta, 6 November 2017. Diketahui hubungan anatara eksekutif dan legislatif sempat memanas saat membicarakan rapat paripurna istimewa untuk mendengarkan pidato politik Anies dan Sandi. Tempo/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Jakarta - Interupsi silih berganti dari mayoritas fraksi mewarnai pengesahan Peraturan Daerah APBD DKI Jakarta 2018 dengan total Rp 77,117 triliun dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta hari ini, Kamis, 30 November 2017. Perda itu menjadi acuan kerja Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno (Anies-Sandi) pada tahun depan.

Rancangan peraturan daerah menuai banjir interupsi dari berbagai fraksi setelah laporan Badan Anggaran dibacakan oleh politikus Partai Hanura Syarifuddin dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi tersebut.

"Kami menyatakan kekecewaan dan hingga detik ini karena tidak mendapatkan penjelasan dari Gubernur dan Wakil Gubernur," kata Ketua Fraksi Demokrat Taufiqurrahman dalam rapat paripurna.

Salah satu substansi yang dipersoalkan adalah target penerimaan pajak daerah Rp 38,12 triliun dinilai sangat tidak wajar. Menurut Taufiqurrahman, penetapan target penerimaan pajak tidak bisa diambil begitu saja dengan alasan sekarang kondisi ekonomi sedang lesu.

Adapun anggota Fraksi Golkar Ramly Muhammad menyatakan kecewa sebab sudah lima kali rapat paripurna aspirasinya tidak didengar oleh eksekutif yang dipimpin Anies-Sandi. Dia menuturkan, sampai saat ini warga RW 10 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, berisi 20 RT, hidup tidak layak. Sebanyak 5.072 orang tinggal di bawah rumah susun lima blok.

"Atapnya sekarang hancur. Hujan seperti ini kondisinya banjir semua. Mereka itu semua warga Jakarta," ujar Ramly.

Interupsi juga datang dari anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Yani. Dia kecewa soal jembatan penyeberangan orang (JPO) yang rusak di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, belum juga dibangun. Padahal, JPO itu sudah menelan korban jiwa hingga 17 orang.
"Waktu reses saya sudah sampaikan. Hasilnya nihil sampai sekarang," kata Yani.
Tak mau kalah, anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan William Yani mempertanyakan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dalam interupsinya. William Yani menyatakan tidak puas dengan penjelasan eksekutif selama rapat komisi.
"Tidak pernah dijelaskan kenapa anggota TGUPP harus digaji sampai Rp 24 juta orang. Kriterianya apa?"

Politikus PDIP itu juga meminta penjelasan tentang sejumlah program Gubernur DKI Anies Baswedan. William meminta penjelasan tentang tugas Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) sehingga mendapat dana hibah Rp 40,2 miliar. Soal program One Karcis One Trip (OK Otrip) dengan tarif Rp 5 ribu sampai tujuan, menurut William sebagian besar anggota Dewan belum mendapatkan penjelasan soal itu.

"Bagaimana caranya dari rumah sampai kantor, saya hanya membayar sebesar Rp 5 ribu," ujar William.
Adapun anggota DPRD Fraksi PKB Abdul Aziz mempersoalkan banjir dana hibah dari Anies-Sandi kepada sejumlah lembaga atau organisasi masyarakat. Menurut Aziz, tidak ada penjelasan yang rasional soal alokasi dana hibah itu.
"Kalau hibah itu enggak bermanfaat lebih baik kembalikan untuk masyarakat. Tolong kaji ulang hibah tersebut," ujar Aziz.
Anggota Fraksi NasDem Bestari Barus mempersoalkan dana hibah kepada masjid-masjid di Jakarta yang tidak maksimal dari total ribuan masjid di Ibukota. "Ini bukan prestasi."

Syarif dari Partai Gerindra menanggapi interupsi dengan meminta Anies-Sandi membuka forum tersendiri untuk menjawab interupsi lantaran agenda rapat paripurna adalah mengesahkan kebijakan. "Gunakanlah pertanyaan yang teknis dalam forum tersendiri," ujar politikus dari partai pengusul Anies-Sandi tersebut.

Ketua DPRD Prasetio lantas menutup keran interupsi yang menyerang Anies-Sandi itu. Politikus PDI Perjuangan ini pun mengetuk palu tanda persetujuan rapat atas Perda tentang APBD DKI Jakarta 2018 dengan total Rp 77.117.365.231.898. "Perda akan diserahkan Gubernur untuk ditindaklanjuti dengan peraturan yang berlaku," ujar Prasetio.

Berita terkait

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

9 Maret 2024

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

Rany Mauliani, mengatakan, usulan mengalihkan anggaran pin emas anggota DPRD DKI Jakarta ke KJMU sulit direalisasikan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penyerapan APBD DKI 2023 Capai Rp66,7 Triliun, Mayoritas untuk Gaji hingga Hibah

10 Januari 2024

Penyerapan APBD DKI 2023 Capai Rp66,7 Triliun, Mayoritas untuk Gaji hingga Hibah

Realisasi belanja daerah pada APBD DKI 2023 mencapai 92,54 persen atau meningkat 8 persen dari tahun lalu

Baca Selengkapnya

Heru Budi Klaim Kinerja APBD DKI 2023 Tumbuh Optimal, Realisasi Pendapatan Daerah Rp 71 Triliun

9 Januari 2024

Heru Budi Klaim Kinerja APBD DKI 2023 Tumbuh Optimal, Realisasi Pendapatan Daerah Rp 71 Triliun

Heru Budi mengatakan realisasi pendapatan daerah yang melebihi dari target didukung kondisi makro ekonomi serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Jakarta Diminta Siapkan Dana Efek IKN Pindah, Siskaeee Tersangka Film Porno

30 Desember 2023

Top Metro: Jakarta Diminta Siapkan Dana Efek IKN Pindah, Siskaeee Tersangka Film Porno

Pemprov DKI diminta menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi perubahan usai IKN pindah, Siskaeee jadi tersangka kasus film porno

Baca Selengkapnya

Kemendagri Minta Jakarta Siapkan Kebutuhan Dana Kepindahan Ibu Kota ke IKN

29 Desember 2023

Kemendagri Minta Jakarta Siapkan Kebutuhan Dana Kepindahan Ibu Kota ke IKN

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menyediakan alokasi anggaran dalam APBD 2024 untuk kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN di Kaltim.

Baca Selengkapnya

Proyek 10 Jalan Tembus di Jakarta Terkendala Pembebasan Lahan

19 November 2023

Proyek 10 Jalan Tembus di Jakarta Terkendala Pembebasan Lahan

pembebasan lahan menjadi kendala dari kelanjutan proyek missing link atau jalan tembus.

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pembahasan KUA PPAS APBD DKI Dikembalikan Ke Komisi

16 November 2023

DPRD Minta Pembahasan KUA PPAS APBD DKI Dikembalikan Ke Komisi

DPRD DKI Jakarta menetapkan APBD 2024 sebesar Rp 81.716.573.026.059 atau Rp 81,71 triliun.

Baca Selengkapnya

Dievaluasi Kemendagri, APBD Perubahan DKI Ditambah Rp 28 Miliar

8 November 2023

Dievaluasi Kemendagri, APBD Perubahan DKI Ditambah Rp 28 Miliar

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta mengesahkan Perda tentang APBD Perubahan DKI 2023 dengan besaran Rp 79,529 triliun.

Baca Selengkapnya

Dishub DKI Beberkan Alasan Tak Ada Lagi Anggaran Penambahan Jalur Sepeda

25 Oktober 2023

Dishub DKI Beberkan Alasan Tak Ada Lagi Anggaran Penambahan Jalur Sepeda

Tidak ada anggaran untuk penambahan jalur sepeda dalam rancangan APBD 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Grand Cempaka Resort, Lokasi Favorit DPRD DKI saat Bahas APBD

15 Oktober 2023

Mengenal Grand Cempaka Resort, Lokasi Favorit DPRD DKI saat Bahas APBD

Sejak 2021, DPRD DKI getol rapat di Grand Cempaka Resort, Puncak, Bogor

Baca Selengkapnya