TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengusut laporan percobaan penganiayaan terhadap anggota Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya bernama Brigadir M. Gigih Wibiksana oleh gelandangan.

"Lagi dicek," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta kepada Tempo hari ini, Jumat, 1 Desember 2017.

Menurut Purwanta, ada laporan dari petugas piket Angkasa Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya mengenai percobaan penganiayaan oleh tunawisma bernama Fahruzi Lubis kepada Brigadir M. Gigih Wibiksana sekitar pukul 11.30 di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Kejadian itu bermula ketika seorang tukang ojek bernama Wardiana, 49 tahun, tengah mangkal sekitar satu meter dari pelaku. Dia melihat Fahruzi melempar batu kepada tukang ojek online yang melintas. Tak lama kemudian, ada tukang ojek online yang menghampiri Fahruzi.

Ketika didekati, Fahruzi langsung mengeluarkan pisau dapur dari kantong belakang celananya dan menodongkannya kepada tukang ojek online itu. Wardiana buru-buru melaporkan peristiwa itu kepada polisi di pos, yang tidak jauh dari tempat kejadian.

Brigadir Gigih menerima laporan Wardiana sambil melaksanakan tugasnya mengatur lalu lintas di daerah Dukuh Atas. Gigih lalu mendekati Fahruzi untuk berkomunikasi baik-baik. Fahruzi malah bicara melantur, "Saya cucu Rasulullah."

Fahruzi langsung berbalik mengancam Gigih dengan pisau itu. Gigih tak mau gegabah. Dia meminta bantuan Iptu Didit Sugama dan Brigadir Lingga Perdana. Bala bantuan lantas menyergap pelaku yang terus berontak. Polisi berhasil menangkap Fahruzi dan menyita pisau dapur.

"Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan Fahruzi," kata Purwanta menerangkan penanganan terhadap gelandangan itu.