Cegah Difteri Meluas, Imunisasi Khusus Bakal Digelar Pekan Depan

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 6 Desember 2017 15:15 WIB

Membebaskan Anak dari Cengkeraman Difteri

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, H.M. Subuh mengatakan pihaknya akan menggelar outbreak response immunization (ORI) di tiga provinsi terkait dengan kejadian luar biasa difteri, yang kini sedang meresahkan masyarakat.

ORI merupakan imunisasi yang dilakukan tiga kali dengan rumus 016, yakni imunisasi pertama, lalu bulan depan dan enam bulan kemudian diimunisasi kembali. "Dari hasil penyelidikan epidimologi, ada tiga kriteria yang terkena difteri, yaitu 66 persen tidak imunisasi sama sekali, 31 persen tapi tidak lengkap imunisasinya, dan 3 persen imunisasi lengkap," ujar Subuh.

Baca: Dinas Kesehatan DKI Heran Difteri Juga Serang Orang Dewasa

Artinya, menurut Subuh, kebanyakan orang yang terkena difteri adalah mereka yang tidak diimunisasi sama sekali. Adapun yang melakukan imunisasi lengkap, tapi tetap terjangkit, diakibatkan daya tahan tubuh menurun.

ORI akan digelar di tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, dinasnya akan berkoordinasi dengan semua pihak. "Semoga hari Senin, 11 Desember 2017, bisa mulai," ucapnya.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Banten Yus Ruseno dan Rostina menyatakan akan berkoordinasi dengan gubernur masing-masing untuk menggelar ORI.

"Berharap semua masyarakat ikut terlibat imunisasi difteri. Kepada awak media juga mohon diinformasikan karena kesuksesan imunisasi ini bukan dari kita, tapi semua masyarakat," kata Yus.

MOH. KHORY ALFARIZI | DA

Berita terkait

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

42 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

9 Oktober 2023

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

Difteri dapat menyebabkan kematian dalam waktu 48-72 jam jika tidak ditangani secara serius. Segera kenali gejalanya agar cepat mendapat pertolongan.

Baca Selengkapnya

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

8 Juli 2023

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

Otoritas kesehatan di Nigeria mengumumkan negara itu sedang mengalami wabah penyakit difteri setelah terjadi kematian akibat penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

13 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

7 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

COVID-19 menyebabkan penurunan yang signifikan dalam imunisasi rutin anak. Ini strategi tingkatkan cakupan imunisasi nasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

29 April 2023

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

Balto dipuja sebagai pahlawan - menjadi subjek dalam buku dan film. Ilmuwan, dalam penelitian terbaru menemukan keunggulan gen anjing tersebut.

Baca Selengkapnya

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

17 Maret 2023

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023

Baca Selengkapnya

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

16 Maret 2023

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

Penyakit difteri akibat bakteri sangat mematikan.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

28 Juni 2022

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

Dokter mengatakan campak, rubella, dan difteri masih menjadi ancaman bagi anak-anak dan harus segera dicegah penyebarannya melalui imunisasi.

Baca Selengkapnya

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

3 November 2020

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 enegaskan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung termasuk yang paling aman.

Baca Selengkapnya