Difteri Merebak, Hampir 1 Juta Warga Bekasi Akan Diimunisasi

Kamis, 7 Desember 2017 16:25 WIB

Membebaskan Anak dari Cengkeraman Difteri

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan data potensi sasaran imunisasi massal untuk mencegah kasus difteri. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati mengatakan diperkirakan jumlah yang menjadi sasaran imunisasi massal difteri mencapai hampir 1 juta orang.

“Sekitar 700-800 ribu lebih orang dari usia 0-19 tahun,” kata Dezi kepada Tempo, Kamis, 7 Desember 2017. "Mengacu pada data sasaran imunisasi MR, jumlah wajib imunisasi mencapai 658 ribu," ujar Dezi.

Difteri adalah infeksi bakteri pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan. Meski demikian, difteri dapat dicegah dengan vaksin.

Menurut Dezi, sasaran imunisasi MR berusia 0-15 tahun. Tapi, khusus difteri, sasarannya usia 0-19 tahun. Artinya, potensi sasaran imunisasi serentak tersebut bisa lebih banyak lagi dibanding imunisasi MR beberapa waktu lalu.

"Sekarang kami masih mendata sasaran imunisasi difteri dari bawah. Bagi yang sudah, tetap diimunisasi ulang," kata Dezi.

Imunisasi massal akan dilakukan menyusul informasi dari pemerintah pusat yang menyatakan status kejadian luar biasa difteri. Ada tiga wilayah yang ditetapkan status tersebut, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. "Sepanjang 2012, di wilayah kami ada 12 kasus, semua pasien dapat disembuhkan," tuturnya.

Menurut Dezi, pihaknya segera menyusun jadwal imunisasi massal tersebut setelah mendapatkan daftar sasarannya. Ia berharap imunisasi massal bisa berjalan pada Desember 2017. "Ketersediaan logistik yang menanggung adalah Kementerian Kesehatan."

Dezi menambahkan, sebetulnya imunisasi difteri wajib di Kota Bekasi berjalan dengan baik. Sampai saat ini, sasaran imunisasi wajib di wilayahnya sudah mencapai 95 persen. Adapun lima persen sisanya terhambat peserta tidak ada, karena sakit, serta orang tua menolak anaknya diimunisasi. "Imunisasi adalah hak anak, orang tua harus menyadarinya," kata Dezi.

Berita terkait

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

48 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

9 Oktober 2023

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

Difteri dapat menyebabkan kematian dalam waktu 48-72 jam jika tidak ditangani secara serius. Segera kenali gejalanya agar cepat mendapat pertolongan.

Baca Selengkapnya

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

8 Juli 2023

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

Otoritas kesehatan di Nigeria mengumumkan negara itu sedang mengalami wabah penyakit difteri setelah terjadi kematian akibat penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

13 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

7 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

COVID-19 menyebabkan penurunan yang signifikan dalam imunisasi rutin anak. Ini strategi tingkatkan cakupan imunisasi nasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

29 April 2023

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

Balto dipuja sebagai pahlawan - menjadi subjek dalam buku dan film. Ilmuwan, dalam penelitian terbaru menemukan keunggulan gen anjing tersebut.

Baca Selengkapnya

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

17 Maret 2023

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023

Baca Selengkapnya

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

16 Maret 2023

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

Penyakit difteri akibat bakteri sangat mematikan.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

28 Juni 2022

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

Dokter mengatakan campak, rubella, dan difteri masih menjadi ancaman bagi anak-anak dan harus segera dicegah penyebarannya melalui imunisasi.

Baca Selengkapnya

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

3 November 2020

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 enegaskan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung termasuk yang paling aman.

Baca Selengkapnya