Bendungan Katulampa, 23 November 2017. TEMPO/Sidik Permana
TEMPO.CO, Bogor - Meski Bogor turun hujan dengan intensitas rendah, hujan lebat mengguyur kawasan Puncak sehingga bendung Katulampa berstatus siaga 4 banjir. Hujan yang turun sejak Selasa pagi hingga siang itu menyebabkan debet air sungai Ciliwung meningkat drastis.
"Tinggi Muka Air (TMA) sungai Ciliwung di papan mercu Bendung Katulampa, menyentuh 70 sentimeter atau siaga 4 untuk banjir Jakarta," kata Jaenudin, petugas jaga Bendung Katulampa, Selasa 12 November 2017.
Dia mengatakan, peningkatan TMA di papan mercu Bendung Katulampa hingga 70 sentimeter ini terjadi pada pukul 15.00. "Kawasan puncak merupakan hulu dari sungai Ciliwing, sehingga saat hujan mengguyur di atas akan berpengaruh pada debet air sungai dan TMA di bendung Katulampa," kata dia.
Menurut dia, ketinggian air yang terjadi akibat hujan lebat di kawasan puncak cukup drastis karena sebelumnya ketinggian air di Bendung Katulamla sejak pagi hanya 20 sentimeter atau normal. "Akan tetapi pada pukul 15.00 ketinggian air di Bendung katulampa naik 70 sentimeter," kata dia.
Dengan ketinggian air 70 sentimeter, volume air yang mengalir dari Bendung Katulampa ke Jakarta diperkirakan mencapai 68.094 liter per detik. "Diperkirakan air yang mengalir ini akan tiba di Jakarta sekitar 12 hingga 13 jam mendatang," kata dia.
Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Budi Suhardi mengatakan, hujan deras yang mengguyur kawasan puncak yang terjadi satu hari penuh dapat mengakibatkan status siaga 1 terjadi di Bendung Katulampa. "Durasi hujan selama 24 jam dengan curah hujan rata-rata diatas 100 mm perhari di kawasan puncak ketinggian air di Bendung Katulampa bisa Siaga 1," kata dia.
Dengan kondisi status Siaga 1 di Bendung Katulampa bisa berimbas hingga DKI Jakarta karena menjadi kawasan hilir dan muara sungai Ciliwung. "Belum lagi ada beberapa sungai dari Bogor yang juga bermuara di Jakarta, " kata dia.
