Pasien Difteri Membeludak, Pemerintah Tambah Rumah Sakit Rujukan

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Ali Anwar

Selasa, 19 Desember 2017 15:06 WIB

Ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof DR Sulianti Saroso di Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien penderita difteri di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di Jakarta Utara, membeludak. Mengantisipasi bertambah banyaknya pasien, Kementerian Kesehatan menyiapkan RS Fatmawati dan RS Persahabatan sebagai tempat rujukan baru bagi pasien difteri.

"Kedua rumah sakit itu saat ini sudah siap untuk menerima pasien difteri," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi, saat dihubungi Selasa, 19 Desember 2017.

Menurut Oscar, RS Fatmawati telah menyiapkan 11 ruang isolasi, terdiri dari 5 ruang untuk dewasa, 3 ruang isolasi anak, dan 3 ruang isolasi cadangan. “Sedangkan RS Persahabatan belum dapat memberikan informasi,” kata Oscar.

Oscar mengatakan, perawatan pasien difteri tak memerlukan ruang isolasi khusus dengan tekanan negatif, seperti pada kasus pasien flu burung. Sehingga ruang isolasi difteri dapat dibuat dengan mudah. "Jadi, sebenarnya semua rumah sakit bisa untuk merawat pasien difteri," kata Oscar.

RSPI Sulianti Saroso menyatakan kekurangan jumlah ruang isolasi untuk merawat pasien difteri. RSPI hanya memiliki 22 kamar isolasi, tapi jumlah pasien yang dirawat mencapai 98 orang. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Rita Rogayah, menuturkan untuk mengakali kekurangan itu, RSPI menambah jumlah ruang isolasi setiap hari.

Advertising
Advertising

"Saat ini jumlah ruang isolasi ada 98 kamar. Disesuaikan dengan jumlah pasien," kata Rita di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017. Rita mengakui, RSPI tak bisa terus menambah jumlah ruang isolasi. Alasannya, RSPI juga memerlukan ruang untuk merawat pasien berpenyakit lain.

"Kalau pasien difteri terus bertambah, nanti kami kekurangan ruangan untuk pasien lain," kata Rita. Oleh sebab itu, Rita mengaku telah berkoordinasi dengan RS Fatmawati di Jakarta Selatan dan RS Persahabatan di Jakarta Timur untuk menyediakan ruang isolasi pasien difteri. "Mereka sudah bersedia," kata Rita.

Berita terkait

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

47 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

9 Oktober 2023

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

Difteri dapat menyebabkan kematian dalam waktu 48-72 jam jika tidak ditangani secara serius. Segera kenali gejalanya agar cepat mendapat pertolongan.

Baca Selengkapnya

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

8 Juli 2023

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

Otoritas kesehatan di Nigeria mengumumkan negara itu sedang mengalami wabah penyakit difteri setelah terjadi kematian akibat penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

13 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

7 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

COVID-19 menyebabkan penurunan yang signifikan dalam imunisasi rutin anak. Ini strategi tingkatkan cakupan imunisasi nasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

29 April 2023

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

Balto dipuja sebagai pahlawan - menjadi subjek dalam buku dan film. Ilmuwan, dalam penelitian terbaru menemukan keunggulan gen anjing tersebut.

Baca Selengkapnya

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

17 Maret 2023

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023

Baca Selengkapnya

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

16 Maret 2023

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

Penyakit difteri akibat bakteri sangat mematikan.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

28 Juni 2022

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

Dokter mengatakan campak, rubella, dan difteri masih menjadi ancaman bagi anak-anak dan harus segera dicegah penyebarannya melalui imunisasi.

Baca Selengkapnya

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

3 November 2020

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 enegaskan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung termasuk yang paling aman.

Baca Selengkapnya