Polemik TGUPP DKI, Tjahjo: Kemendagri Atur Prosedur Penganggaran

Rabu, 27 Desember 2017 16:34 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (jas hitam), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Sekretaris Daerah Saefullah (kiri) berpose dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Balai Kota DKI Jakarta, 27 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan hanya mengatur prosedur penganggaran ihwal polemik Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan disingkat TGUPP. Ia mengatakan tidak berhak mengatur jumlah yang diajukan oleh Gubernur.

"Kemendagri tidak punya kewenangan untuk melarang atau memotong jumlah, tidak. Hanya prosedur penganggarannya saja ditentukan," kata Tjahjo Kumolo di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Lebih lanjut Tjahjo mengatakan itu hak seorang Gubernur. "Mau angkat timnya, TGUPP, mau satu mau 100 mau 1000, silakan," ujar Tjahjo.

Baca : Janji Anies Baswedan Setelah Ditegur Mendagri tentang TGUPP

Menurut Tjahjo evaluasi itu tidak semata-mata Kemendagri yang langsung memutuskan. Tjahjo mengatakan dasarnya merupakan dasar Undang-undang dan peraturan-peraturan yang ada.

"Dalam proses evaluasi, selalu Dirjen kami Dirjen Keuangan Daerah, melakukan konsultasi dengan Sekda, DPRD. (Saya hanya memastikan) supaya jangan sampai yang sudah saya paraf setuju, di kemudian hari timbul masalah hukum," kata Tjahjo.

Tjahjo menilai memakai istilah dana Gubernur bisa, atau memakai dana Bappeda juga bisa. "Misalnya saya Gubernur mau menarik orang 100. Kan tidak mungkin 100 bidang humas tidak mungkin membidangi semua keahlian. Itu yang melekat dengan SKPB di bawahnya," kata Tjahjo.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menganggarkan honorarium untuk 73 anggota TGUPP sebesar Rp 28 miliar. Nilainya melonjak dari rencana anggaran sebelumnya sebesar Rp 2 miliar. Kenaikan itu terungkap dalam rapat pembahasan RAPBD 2018.

Anies Baswedan beralasan bahwa setiap orang yang bekerja untuk membantu gubernur menyusun kebijakan harus dibiayai pemerintah daerah. "Justru kalau dibiayai swasta, maka potensi ada konflik kepentingan menjadi tinggi. Karena itu sekarang kami buat transparan," kata Anies Baswedan pada 21 November 2017 soal anggaran TGUPP.

Berita terkait

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

55 hari lalu

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

Rany Mauliani, mengatakan, usulan mengalihkan anggaran pin emas anggota DPRD DKI Jakarta ke KJMU sulit direalisasikan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penyerapan APBD DKI 2023 Capai Rp66,7 Triliun, Mayoritas untuk Gaji hingga Hibah

10 Januari 2024

Penyerapan APBD DKI 2023 Capai Rp66,7 Triliun, Mayoritas untuk Gaji hingga Hibah

Realisasi belanja daerah pada APBD DKI 2023 mencapai 92,54 persen atau meningkat 8 persen dari tahun lalu

Baca Selengkapnya

Heru Budi Klaim Kinerja APBD DKI 2023 Tumbuh Optimal, Realisasi Pendapatan Daerah Rp 71 Triliun

9 Januari 2024

Heru Budi Klaim Kinerja APBD DKI 2023 Tumbuh Optimal, Realisasi Pendapatan Daerah Rp 71 Triliun

Heru Budi mengatakan realisasi pendapatan daerah yang melebihi dari target didukung kondisi makro ekonomi serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Jakarta Diminta Siapkan Dana Efek IKN Pindah, Siskaeee Tersangka Film Porno

30 Desember 2023

Top Metro: Jakarta Diminta Siapkan Dana Efek IKN Pindah, Siskaeee Tersangka Film Porno

Pemprov DKI diminta menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi perubahan usai IKN pindah, Siskaeee jadi tersangka kasus film porno

Baca Selengkapnya

Kemendagri Minta Jakarta Siapkan Kebutuhan Dana Kepindahan Ibu Kota ke IKN

29 Desember 2023

Kemendagri Minta Jakarta Siapkan Kebutuhan Dana Kepindahan Ibu Kota ke IKN

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta menyediakan alokasi anggaran dalam APBD 2024 untuk kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN di Kaltim.

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan KASN Jelaskan Proses Asesmen Pejabat BUMD DKI era Anies Baswedan, Bantah Ordal

23 Desember 2023

Eks Pimpinan KASN Jelaskan Proses Asesmen Pejabat BUMD DKI era Anies Baswedan, Bantah Ordal

Salah satu tim penguji menjelaskan proses asesmen pejabat BUMD DKI di era pemerintahan eks Gubernur Anies Baswedan. Bantah soal isu orang dalam.

Baca Selengkapnya

Geisz Sebut TGUPP Anies dan Komisaris BUMD DKI Diseleksi Eks Pimpinan KPK, Bantah Ordal

22 Desember 2023

Geisz Sebut TGUPP Anies dan Komisaris BUMD DKI Diseleksi Eks Pimpinan KPK, Bantah Ordal

Eks Komisaris Ancol Geisz Chalifa membantah ada budaya ordal atau orang dalam di TGUPP dan BUMD DKI di era Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Ini Dasar Eks Jubir Sebut Ordal Ada Juga di TGUPP Anies di DKI

22 Desember 2023

Ini Dasar Eks Jubir Sebut Ordal Ada Juga di TGUPP Anies di DKI

Narasi ordal ditujukan Anies kepadaPrabowo Subianto yang menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, sebagai cawapres-nya.

Baca Selengkapnya

Loyalis Anies Sebut Banyak Relawan Gagal Tes TGUPP dan BUMD DKI, Bantah Ada Ordal

22 Desember 2023

Loyalis Anies Sebut Banyak Relawan Gagal Tes TGUPP dan BUMD DKI, Bantah Ada Ordal

Mantan Komisaris Ancol, Geisz Chalifa, membantah ada budaya orang dalam di era Anies Baswedan saat pemilihan TGUPP dan komisaris BUMD DKI

Baca Selengkapnya

Proyek 10 Jalan Tembus di Jakarta Terkendala Pembebasan Lahan

19 November 2023

Proyek 10 Jalan Tembus di Jakarta Terkendala Pembebasan Lahan

pembebasan lahan menjadi kendala dari kelanjutan proyek missing link atau jalan tembus.

Baca Selengkapnya