Penutupan Jalan Kirai 5 Bikin Warga Cipete Demo, Ini Persoalannya

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 10 Januari 2018 12:20 WIB

Ratusan warga berunjuk rasa menuntut pembukaan Jalan Kirai 5 yang ditutup PT Bintang Dharmawangsa Perkasa di RT 11/RW 1 Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 10 Januari 2017. FOTO: Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga memprotes penutupan Jalan Kirai 5 oleh PT Bintang Dharmawangsa Perkasa di RT 11/RW1 Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2018.

PT Bintang mengklaim mempunyai hak atas tanah di kawasan tersebut seluas 5,4 hektare. Sedangkan pengurus Forum Gerakan Warga Jalan Kirai, Ahmad Bayhaqi, mengatakan warga tidak terima jalan yang telah digunakan sejak puluhan tahun itu digusur begitu saja.

"Kami menuntut hak warga yang telah menggunakan jalan itu selama ini," kata Bayhaqi.

Penutupan jalan oleh PT Bintang tersebut panjangnya sekitar 60 meter dengan lebar 1 meter. Jalan ditutup dengan puing bangunan setinggi sekitar 80 sentimeter. Puing itu diambil dari sisa bongkaran rumah warga yang digusur di samping kiri dan kanan Jalan Kirai 5.

Sardi, Ketua RT 3/RW 4 Kelurahan Cipete Utara, mengatakan bahwa lahan yang diklaim PT Bintang terbentang dari RW1, 4, dan 8 Kelurahan Cipete. Warga datang karena ada surat undangan dari PT Bintang kepada beberapa pengurus lingkungan untuk mengosongkan rumah warga.

"Saya diundang untuk pertemuan itu," ucapnya.

Surat yang ditandatangani oleh Manajer Proyek Max Marthen Rantung tersebut menyatakan, rencana pengosongan dan pemasangan pelang PT Bintang berdasarkan SHM Nomor 10 seluas 44.450 meter persegi dan SHM Nomor 11 seluas 16.100 meter persegi.

Menurut Bayhaqi, klaim PT Bintang atas kepemilikan seluas 5,4 hektar di perkampungan yang dihuninya adalah ilegal. PT Bintang menyatakan mempunyai sertifikat hak milik dengan nomor 10 dan 11 atas lahan seluas 5,4 hektare. Namun, Dia meneruskan, saat ini sekitar 300 rumah warga telah berdiri di lahan tersebut.

"Sertifikat M10 dan M11 itu cacat hukum. PT (PT Bintang) tidak bisa punya hak milik."

Dia menuturkan, lahan warga memang selama ini masih status quo di Badan Pertanahan Nasional. Namun, pada 1960-an warga menang atas gugatan lahan tersebut.

Salah seorang ahli waris lahan, Nasrudin, 31 tahun, mengatakan permasalahan ini timbul karena pada 1950-an ada seorang mandor bernama Najih bin Miung yang menyatakan diri sebagai ahli waris lahan itu. Padahal, Mandor Najih tidak mempunyai hak untuk menjual tanah keluarga itu.

"Mandor tersebut yang menjual tanah karena memegang Ireda atau PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)," ucapnya. "Padahal dia hanya mandor bukan ahli waris."

Diakui warga memang tidak mempunyai sertifikat atas kepemilikan tanah yang mereka tempati. Namun, warga mempunyai bukti surat pembayaran PBB dan putusan pengadilan yang dimenangi warga pada 1960-an.

Warga ingin membuat sertifikat atas tanah itu sekaligus menolak rumah dan tanah mereka dijual kepada PT Bintang. "Sebab sertifikat yang dimiliki perusahaan sudah dibatalkan sejak tahun 1960-an," kata Nasrudin menjelaskan duduk perkara penutupan jalan.

Berita terkait

Jasa Marga Tutup Sementara Off Ramp Grogol Besok Malam, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya

3 hari lalu

Jasa Marga Tutup Sementara Off Ramp Grogol Besok Malam, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya

Pekerjaan rekonstruksi perkerasan di area Off Ramp Grogol KM 13+800 Ruas Tol Dalam Kota ini akan dilaksanakan pada Sabtu malam.

Baca Selengkapnya

Aksi Hari Buruh di Patung Kuda: Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Perwira, TL Harmoni Ditutup

5 hari lalu

Aksi Hari Buruh di Patung Kuda: Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Perwira, TL Harmoni Ditutup

Polres Jakarta Pusat mengimbau warga yang ingin ke arah Monas mencari jalan alternatif karena ada aksi peringatan Hari Buruh di Patung Kuda

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

13 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

13 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

13 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

16 hari lalu

BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung

Baca Selengkapnya

BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

16 hari lalu

BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup

Baca Selengkapnya

Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

16 hari lalu

Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

16 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

17 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya