Selasar Gedung BEI Ambruk, Pakar Konstruksi: Harus Diaudit Total

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 16 Januari 2018 11:34 WIB

Ambruknya selasar Gedung BEI diduga terjadi sekitar pukul 11.40 WIB.

TEMPO.CO, Jakarta -Pasca selasar gedung Bursa Efek Indonesia atau BEI ambruk kemarin, pakar konstruksi Universitas Indonesia Yuskar Lase mengatakan perlu audit bangunan bursa itu secara menyeluruh.

Pengelola gedung BEI mesti memberi kepastian bahwa bangunan di sana aman, setelah kejadian ambruknya lantai mezzannine, Senin, 15 Januari 2018. "Kalau sudah ambruk harus ada audit seluruh konstruksi bangunan," kata Yuskar saat dihubungi Tempo, Selasa 16 Januari 2018.
Baca : Pakar Konstruksi Minta Selasar BEI Jangan Digunakan, Sebab...

Menurut dia, BEI merupakan gedung yang menjadi pusat ekonomi. Untuk itu, pengelola harus memastikan keamanannya. Soalnya, dampak dari ambruknya lantai mezzannine bisa berimbas ke hal lainnya. "Harus dipastikan kalau bangunan itu aman. Itu bisa mengguncang ekonomi juga," ucapnya.

Pihak berwenang harus mencari ahli yang kredibel dan independen dalam mengaji penyebab ambruknya lantai mezzannine di sana. Jangan sampai, publik dibuat merasa aman, tetapi sebenarnya tidak sesuai kenyataan. "Jadi jangan dibiarkan. Harus ada audit yang integritasnya baik."

Dia mengatakan biasanya ada tiga penyebab kemungkinan bangunan yang ambruk. "Pertama perencanaan yang kurang cermat," kata Yuskar. Kemudian, konstruksi bangunan bisa ambruk karena pada saat pelaksanaan konstruksi atau pembangunannya kurang cermat. Dan terakhir adanya perubahan fungsi bangunan.

Pada saat pembangunan kurang cermat, misalnya, ada perubahan fungsi bangunan yang akan digunakan. "Contohnya tidak ada tangga jadi ada tangga. Tidak ada selasar jadi ada selasar. Atau bangunan yang sebenarnya bukan untuk kantor dijadikan kantor," ujarnya.

Perubahan fungsi bangunan tersebut bisa menyebabkan bangunan roboh karena penggunaan yang tidak sesuai peruntukan. Untuk konteks struktur selasar yang ada di BEI, Yuskar melihat dengan menggunakan sistem gantung.

Selain sistem gantung, pembuatan selasar bisa dengan cara disanggah menggunakan kolom. "Kedua sistem tidak ada yang salah. Tapi, kalau sistem gantung memang ada kelemahan. Sebab, kalau sistem gantung beton mengalami penarikan. Berbeda dengan sistem sanggah yang lebih kuat tekanannya," ujarnya tentang selasar gedung BEI ambruk tersebut.

BEI

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya