Di BNN, Sri Mulyani Bilang Indonesia Sudah Jadi Pasar Narkoba

Jumat, 19 Januari 2018 13:40 WIB

Sri Mulyani Indrawati dan Tito Karnavian menunjukkan barang bukti narkotika saat gelar barang bukti dan tersangka di Mabes Polri, Jakarta, 1 Agustus 2017. Dit Tipid Narkoba Bareskrim Polri bersama Ditjen Bea dan Cukai berhasil mengungkap jaringan narkotika internasional (Belanda-Indonesia) dengan barang bukti 1,2 juta butir pil ekstasi, dua kilogram sabu, dan tiga orang tersangka. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia saat ini tidak hanya menjadi negara transit narkoba, tapi juga telah dilirik bandar besar sebagai pasar, bahkan pabrik produksi. Hal ini ia buktikan dari data temuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang pada 2017 berhasil menyita narkoba lebih banyak dibanding tahun 2016.

"Tahun 2017 ada 325 kasus, sedangkan di tahun sebelumnya hanya 286 kasus," ujar Sri Mulyani, saat jumpa wartawan di gedung Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Pusat, Jakarta Timur, Jumat, 19 Januari 2018.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.132 kilogram narkotika jenis sabu disita pada 2017, sedangkan di tahun sebelumnya hanya 1.159 kilogram. Kenaikan jumlah yang hampir dua kali lipat ini membuat Sri Mulyani berencana semakin gencar menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian RI (Polri).

Baca: BNN Petakan Peredaran Narkoba pada 12 Rusun di DKI Jakarta

Di awal tahun ini, BNN, melalui kerja sama dengan Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 40 kilogram pada 10 dan 11 Januari 2018. Sabu dengan berat hampir setengah kuintal itu berasal dari Penang, Malaysia, yang diselundupkan melalui jalur laut.

Advertising
Advertising

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut penyitaan narkoba yang beratnya hampir setengah kuintal itu berawal dari informasi intelijen BNN kepada Bea Cukai. Buwas menambahkan, kerja sama kedua lembaga ini dalam usaha memberantas narkoba memang sudah lama terjalin.

"Benar kata Bu Menteri, kita sudah menjadi pasar, bahkan pabrik. Bahkan kemarin kami baru saja mengungkap kasus ekstasi di Tangerang," ujarnya.

Buwas menambahkan, pihaknya saat ini tengah mendorong pemerintah segera menggencarkan eksekusi mati bagi tindak penyalahgunaan narkoba. Menurut dia, karena sikap "kelembekan" pemerintah menangani kasus narkoba, Indonesia menjadi pangsa pasar yang bagus untuk bandar besar.

"Di Malaysia penyalahgunaan narkoba langsung digantung, sehingga pasarnya enggak ada di sana. Jadinya bergeser ke Indonesia," katanya.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 jam lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 jam lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

6 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

6 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

12 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

18 jam lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

22 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

1 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya