100 Hari Anies-Sandi: Mengurai Lima Keruwetan di Tanah Abang

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Suseno

Rabu, 24 Januari 2018 13:04 WIB

Suasana Pasar Tanah Abang setelah dilakukan penertiban oleh Pemprov DKI Jakarta, Jakarta, 23 Desember 2017. Dua jalur yang ada di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup pukul 08.00-18.00. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Kesemrawutan di kawasan Tanah Abang menjadi pekerjaan rumah bagi setiap pemimpin Jakarta, tak terkecuali pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno (Anies-Sandi) yang sekarang menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Permasalahan pokok yang tak pernah rampung adalah pedagang kaki lima dan kemacetan lalu lintas.

Anies telah mengeluarkan kebijakan untuk mengurai kesemrawutan itu dengan memfasilitasi pedagang di Jalan Jatibaru Raya. Namun kebijakannya justru menuai kritik dari berbagai kalangan.

Berikut ini lima masalah yang kerap dikeluhkan masyarakat.

1. Pedagang kaki lima
Pada era Gubernur Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, pedagang dilarang membuka lapak di trotoar. Namun larangan ini kerap diabaikan. Alasannya, trotoar Jalan Jatibaru adalah lahan strategis karena dilewati orang yang lalu lalang orang dari dan menuju Stasiun Kereta Tanah Abang. "Kalau enggak di sini kita mau dagang di mana lagi? " kata seorang pedagang yang diwawancari TEMPO, pekan lalu.

Karena trotoar dikuasai pedagang, otomatis pejalan kaki harus meniti badan jalan untuk berlalu-lalang. Imbasnya, badan jalan menjadi padat dan sempit sehingga kendaraan tidak bisa melaju dengan leluasa.

Anies Baswedan memilih “berdamai” dengan pedagang. Ia menuntup Jalan Jatibaru untuk kendaraan pada pukul 08.00 - 18.00 agar bisa digunakan oleh pedagang. Dengan begitu trotoar menjadi “jalan bebas hambatan” untuk pejalan kaki.

2. Pangkalan Ojek
Di Tanah Abang ada dua lokasi yang menjadi selalu dipadati manusia, yaitu pasar dan stasiun kereta. Di dua titik itulah para pengojek terkonsentrasi untuk memburu penumpang. Tidak heran jika pada jam-jam sibuk terlihat ratusan sepeda motor memenuhi trotoar dan badan jalan di sekitar tempat itu.

Anies menilai, para pengojek itu parkir sembarangan karena selama ini pemerintah tidak menyediakan tempat khusus untuk mereka. Untuk itu dia membuat pangkaan khusus pengojek dan bajaj yang lokasinya tidak jauh dari stasiun.

3. Angkot Ngetem
Bukan hanya pengojek, angkutan umum –terutama angkot- dianggap juga turut menyumbang keruwetan di kawasan itu. Sebab, angkot-angkot ini kerap mengetem di sekitar pasar dan satsiun kereta untuk menunggu penumpang.

Seiring dengan penutupan Jalan Jati Baru, Anies juga menutup putaran di depan Blok A Tanah Abang pada pukul 12.00 hingga 18.00. Dengan kebijakan ini, angkot tidak bisa lagi mengetem di depan pintu stasiun. Sebagai gantinya, pemerintah mengoperasikan bus Tanah Abang Explorer yang bisa digunakan secara secara cuma-cuma. Namun kebijakan ini membuat sopir angkot meradang. Sebab penghasilan mereka berkurang karena orang pasti memilih menggunakan angkutan gratis itu.

4. Pelanggaran Lalu Lintas
Pelanggaran lalu lintas sering terjadi di Jalan Jatibaru akibat adanya kemacetan. Pelanggaran ini terutama dilakukan pengendara sepeda motor. Dengan kebijakan penutupan Jalan Jatibaru, otomatis pelanggaran tersebut tidak terjadi lagi.

5. Pungutan Liar
Kebijakan pemerintah untuk menata kawasan Tanah Abang kerap mandul karena adanya praktik pungutan liar. Berdasarkan temuan Ombudsman Republik Indonesia, praktik ini diduga melibatkan petugas Satpol PP, organisasi massa tertentu, dan preman. Para pedagang berani menggelar lapak di tempat terlarang karena merasa dilindungi oleh oknum-oknum tersebut.

Sejauh ini belum diketahui tindak lanjut pemerintah Anies-Sandi atas temuan Ombudsman tersebut. Namun Sandiaga Uno menegaskan pemerintah berkomitmen memberantas pungli dalam menangani kesemrawutan Tanah Abang. Salah satu bentuk pengawasan yang akan dilakukan adalah memasang kamera CCTV di sejumlah titik di Jalan Jatibaru Raya.

Berita terkait

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

12 hari lalu

Kepala Dishub DKI Akui Masih Banyak Travel Gelap Beroperasi di Jakarta: di Cawang UKI dan Tanah Abang

Kadishub DKI Syafrin Liputo tak memungkiri masih adanya travel gelap atau angkutan umum ilegal yang beroperasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

26 hari lalu

Ramai Pasar Tasik Saingi Pasar Tanah Abang Menjelang Lebaran, Ini Kisah Pasar Tiban Pakaian Muslim Senin dan Kamis

Keberadaan Pasar Tasik menjelang lebaran ramai, bahkan menyaingi Pasar Tanah Abang. Apa keunikan pasar tiban yang buka hanya Senin dan Kamis ini?

Baca Selengkapnya

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

44 hari lalu

Setuju Aturan Pengetatan Barang Bawaan Impor Penumpang, Sandiaga: Bisa Beli Oleh-oleh di Tanah Abang

Sandiaga menilai aturan memperketat barang bawaan impor penumpang, merupakan bentuk keberpihakan pada produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

45 hari lalu

Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?

Baca Selengkapnya

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

26 Februari 2024

Polres Jakpus Tangkap Lagi Tiga Tahanan yang Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang

Dari 16 tahanan Polsek Tanah Abang yang kabur, masih ada tiga orang yang belum ditangkap

Baca Selengkapnya

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

25 Februari 2024

Posisi Baru dan Pengganti Kapolsek Tanah Abang serta Wakilnya yang Dicopot Buntut Tahanan Kabur

Polres Jakarta Pusat membenarkan pencopotan Kapolsek Tanah Abang dan Wakapolsek buntut 16 tahanan kabur

Baca Selengkapnya

Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

23 Februari 2024

Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

Direktur Sogo Indonesia Handaka Santosa mendorong pemerintah memeriksa legalitas barang yang dijual di Little Bangkok.

Baca Selengkapnya

16 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang karena Istri Saripudin alias Komeng Selundupkan Gergaji

22 Februari 2024

16 Tahanan Kabur dari Sel Polsek Tanah Abang karena Istri Saripudin alias Komeng Selundupkan Gergaji

Kapolres Jakarta Pusat menjelaskan penyebab 16 tahanan kabur dari sel Polsek Tanah Abang

Baca Selengkapnya

TNI Bikin Acara Bersih-bersih Kali Krukut, Ini Pesan Heru Budi Soal Sampah

13 Desember 2023

TNI Bikin Acara Bersih-bersih Kali Krukut, Ini Pesan Heru Budi Soal Sampah

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono berpesan kepada warga saat meninjau acara bersih-bersih Kali Krukut hari ini. Pesan Heru sehubungan dengan sampah.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya