BNN Bongkar Modus Penyelundupan Sabu Malaysia, Rekrut Nelayan

Sabtu, 27 Januari 2018 11:28 WIB

Sejumlah tersangka kasus penyelundupan narkotika jenis Sabu jaringan Malaysia di gedung Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta, 19 Januari 2018. Sabu seberat 40 kg yang dibawa dari penang, Malaysia tersebut tiba di Aceh dibawa melalui jalur laut. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional atau BNN menangkap empat tersangka dalam penyelundupan sabu sebanyak 40 kilogram asal Malaysia ke Indonesia melalui Idi Rayeuk, Aceh. Keempat tersangka tersebut berinisial HR, A, S dan J.

"Keempatnya mempunyai peran masing-masing. Ada yang menjadi transporter, pemilik rumah yang dijadikan gudang, serta kurir sabu tersebut," kata Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari setelah melakukan pemusnahan sabu asal Negeri Jiran tersebut, Jumat, 26 Januari 2018.

Arman mengatakan, jika para tersangka berhasil membawa sabu tersebut ke pembelinya di Indonesia, mereka akan diberi imbalan Rp 10 juta per orang. Adapun modus jaringan narkoba internasional selama ini sering memanfaatkan nelayan.

"Bahkan ada juga dari jaringan mereka yang seolah-olah menjadi nelayan yang menangkap ikan di laut," ujarnya. "Mereka juga selalu menyimpan narkoba di tempat yang tidak terduga."

Baca: Sindikat Narkoba Aceh-Malaysia Ini Pasok 250 Kg Sabu ke Indonesia

Advertising
Advertising

Sindikat internasional memanfaatkan garis pantai dan laut di Indonesia yang luas untuk menyelundupkan narkoba. Jaringan internasional akan menentukan titik koordinasi untuk penyelundupan, yang melibatkan nelayan Indonesia.

Petugas, kata dia, sering kali kesulitan menemukan titik keberangkatan dan tempat pertemuan mereka. Adapun yang bisa dilakukan petugas adalah menunggu di hilir tempat pendaratan mereka.

Modus ini dilakukan oleh jaringan internasional dari Penang, Malaysia, yang menyelundupkan 40 kilogram sabu ke Indonesia melalui Idi Rayeuk, Aceh. Jaringan mereka menyelundupkan sabu menggunakan kapal cepat (speed boat) dari Penang.

Setelah sampai di Aceh, jaringan Malaysia menyerahkan kendali distribusi narkoba tersebut kepada sindikat yang ada di Indonesia. "Transit dan pertemuan mereka ada di Selat Malaka. Yang mengendalikan di sana sindikat Malaysia."

Narkoba asal Malaysia tersebut berhasil diungkap berkat kerja sama BNN dengan Direktorat Bea Cukai dan kepolisian pada 10 Januari 2018. Awalnya, saat penangkapan tersangka berinisial HR, petugas belum menemukan barang bukti sabu tersebut.

Setelah melakukan penggeledahan, ternyata sabu disimpan di bagian belakang kapal cepat di dalam 10 bungkus kemasan teh hijau seberat 10 kilogram. Dari hasil interogasi HR, tersangka mengarahkan petugas ke rumah ketiga tersangka lainnya, lalu ditemukan 19 kilogram sabu yang disimpan di dalam rumah. "Dan ada 10 kilogram dipendam di bawah tanah. Total keseluruhan barang bukti 40 kilogram," ucapnya.

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 menit lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

8 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya