TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) trayek Tanah Abang menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka kembali Jalan Jati Baru Raya. Tuntutan itu mereka sampaikan saat berdemo di depan Balai Kota Jakarta, Rabu, 31 Januari 2018.

Koordinator pendemo, Rosyid, mengatakan para pendemo melakukan aksi untuk kedua kalinya karena Anies tidak kunjung memenuhi permintaan sopir angkot membuka Jalan Jati Baru. Bahkan pertemuan dengan sopir angkot yang direncanakan berlangsung hari ini pun dibatalkan.

"Sekarang ada 400 pedagang dan 1.500 sopir, banyakan mana saya tanya? Kalau itu jalan enggak mau dibuka, ayo kita duduk bareng," kata sopir angkot 48 tahun ini di lokasi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan Gubernur Anies mengajak perwakilan sopir angkot bertemu pada Rabu, 31 Januari 2018.

"Rabu pagi, sarapan bareng, tapi perwakilan saja," kata Andri di Pasar Tanah Abang, Senin, 29 Januari 2018. Sehari menjelang sarapan bareng Anies, kata Andri, bisa dimanfaatkan para sopir untuk berdiskusi internal dan berkonsolidasi.

Andri menyampaikan undangan itu kepada sopir angkot saat melakukan aksi mogok. Anies Baswedan tidak bisa menemui mereka sehingga sopir angkot memblokade dua jalan yang menjadi akses keluar-masuk bus Tanah Abang. Akibatnya, Tanah Abang Explorer terpaksa tidak beroperasi.