TEMPO.CO, Jakarta -Menjelang bergulirnya gerhana bulan super blue blood moon alias gerhana bulan merah, pada malam 31 Januari 2018 nanti, tidak terlihat adanya persiapan khusus di Pintu Air Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Padahal, fenomena tersebut berpotensi membuat permukaan air laut naik dan menimbulkan adanya banjir rob.

"Tidak ada persiapan khusus apapun di sini," ujar penanggung jawab Pintu Air Sunda Kelapa Puspo Handoko saat ditemui Tempo di lokasi, Rabu, 31 Januari 2018 soal gerhana bulan merah tersebut.

Puspo menjelaskan, fenomena bulan purnama memang akan membuat air laut pasang, tapi untuk di daerah Sunda Kelapa ia mengklaim masih aman dari terpaan banjir rob.
Baca : Ini Kata MUI Soal Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Penampakan fenomena malam ini menjadi spesial karena tiga kejadian alam, yaitu gerhana bulan, supermoon, dan bluemoon, akan terjadi dalam waktu yang bersamaan. Namun masyarakat juga diimbau agar mewaspadai dampak gerhana, seperti air pasang.

"Terutama di kawasan Pantai Utara, Muara Karang, dan sekitarnya. Kondisi gerhana bulan terakhir pada 3-4 Desember kemarin, menimbulkan rob, meski tidak hujan di kawasan Sunda Kelapa dan Muara Karang,” tuturnya.
Sarana pengendali banjir di Pintu Air Pasar Ikan Sunda Kelapa. TEMPO/ Fransiskus S

Juru bicara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Hary Djatmiko menjelaskan fenomena malam ini menjadi spesial karena tiga kejadian alam, yaitu gerhana bulan, supermoon, dan bluemoon, akan terjadi dalam waktu yang bersamaan. Namun masyarakat juga diimbau agar mewaspadai dampak gerhana, seperti air pasang.

"Terutama di kawasan Pantai Utara, Muara Karang, dan sekitarnya. Kondisi gerhana bulan terakhir pada 3-4 Desember kemarin, menimbulkan rob, meski tidak hujan di kawasan Sunda Kelapa dan Muara Karang,” tuturnya.

Menurut Hary, fenomena gerhana bulan merah bisa disaksikan mulai pukul 17.00-23.00. Bahkan, untuk supermoon bisa dilihat sampai dinihari esok.