Kata Anies Baswedan Soal Penolakan Penggantian Nama Jalan Buncit

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 1 Februari 2018 06:10 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin apel pembukaan Lintas Jaya 2018 di lapangan IRTI Monas, Jakarta, 16 Januari 2018. Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan disiplin warga Jakarta terhadap lalu lintas. TEMPO/Rio Maldini Burhan Nibras

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan penolakan Komunitas Betawi atas rencana pergantian nama jalan Mampang Raya dan Warung Buncit Raya menjadi Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution.

Dia menyampaikan bahwa keputusan perubahan nama jalan tersebut baru sebatas perencanaan dan akan melibatkan masyarakat dalam prosesnya.

"Sebelumnya, saya ingin memastikan, wacana pergantian nama sejumlah ruas jalan itu masih sebatas perencanaan. Kemudian yang kedua, proses pergantian nama itu tidak sederhana," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 31 Januari 2018.

Anies Baswedan juga merujuk pada suatu aturan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pedoman Penetapan Nama Jalan, Tanah dan Bangunan Umum di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan tersebut tidak melibatkan masyarakat.
Baca : Komunitas Betawi Buat Petisi Tolak Penggantian Nama Jalan Buncit

"Saya malah mau melakukan revisi atas Kegub itu. Kenapa? Karena dalam Kegub itu tidak melibatkan unsur masyarakat, unsur sejarawan, unsur budayawan, unsur ahli tata kota," kata Anies Baswedan. Sebelum direvisi, ia akan melakukan kajian terhadap Keputusan Gubernur tersebut.

Anies Baswedan juga menyampaikan bahwa ide penamaan jalan yang diusulkan oleh Ikatan Keluarga Nasution tersebut memang cukup penting. Namun untuk waktu dan lokasinya sendiri masih dipertimbangkan.

"Saya termasuk merasa nama Abdul Haris Nasution perlu diabadikan," kata Anies Baswedan.

Komunitas Betawi menolak pergantian nama Jalan Mampang dan Buncit Raya menjadi Jalan Jenseral Besar A.H. Nasution. Anggota Komunitas Betawi Kita, Yahya Andi Saputra, mengatakan telah membuat petisi terkait adanya upaya penggantian nama jalan tersebut.

"Sejumlah komunitas Betawi telah menandatangani petisi penolakan penggantian nama jalan itu. Kami harap Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menghentikan upaya penggantian nama jalan," kata Yahya lewat pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 31 Januari 2018.

Menurut dia, nama Jalan Mampang dan Warung Buncit merupakan manifestasi dari nama-nama kampung Betawi di Jakarta. Untuk itu, jangan sampai nama jalan tersebut berganti nama. Apalagi, lebih seperempat abad terakhir ini sudah begitu banyak nama-nama kampung dan jalan-jalan yang mengacu kepada memori kolektif masyarakat Betawi yang lenyap.

Gilas roda pembangunan, kata Yahya, bukan saja telah membuat orang Betawi tergusur dari kampung kelahirannya. Bahkan, memori sejarah mereka yang hidup di dalam sejumlah nama jalan, juga nama kampung pun dihilangkan.

FADIYAH | DA

Berita terkait

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

23 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

1 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

3 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

3 hari lalu

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

3 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya