Ditjen Imigrasi Ungkap Temuan Awal Sindikat 53 WNA Cina

Senin, 12 Februari 2018 06:00 WIB

Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengamankan sejumlah paspor milik 31 WNA asal Cina dan Taiwan yang berhasil diamankan di Jakarta, 25 Mei 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno menemukan indikasi ada pihak yang mengorganisasi 53 Warga Negara Asing atau WNA Cina yang ditangkap pada saat baru keluar dari rumah toko di kawasan Pantai Indak Kapuk, Jakarta Barat.

"Terbukti dari adanya ruko tersebut tempat menampung mereka dan cara mereka datang bertahap," kata Agung Sampurno pada saat dihubungi pada Ahad, 11 Februari 2018. "Dimulai 10 Januari, kemudian 20 Januari, ketiga 5 Februari, 7 Februari, dan 9 Februari (2018)."

Menurut Agung, 53 orang tersebut datang ke Indonesia menggunakan visa bebas kunjungan dan visa travel, namun mereka berencana untuk bekerja di Gresik, Jawa Timur. Mereka datang ke Indonesia secara sah melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta.

Baca: Begini Cerita Istri Sopir Pembawa 53 WNA Cina yang Dicokok Intel

Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI dan Kepolisian Daerah Metro Jaya dari Tim Pengawas Orang Asing DKI Jakarta menciduk 53 orang warna negara asing asal Cina di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu dini hari, 10 Februari 2018.

Seluruh WNA Cina tersebut baru saja keluar dari rumah toko eksekutif Blok E Nomor 35, Kapuk, Jakarta Barat, menggunakan bus Satria Waskita, pukul 00.10 WIB. Bus Satria Waskita bernomor polisi H-1405-CA dikemudikan oleh M. Sanusi, warga Depok.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan satuan yang melakukan penangkapan adalah Bais TNI dan Subdirektorat 5 Pengawasan Orang Asing Direktorat Intelijen Keamanan.

“Seluruh WNA Cina yang diamankan oleh Kepolisian Sektor Kemayoran tersebut diserahkan ke Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya pada pukul 05.40,” ujar Argo, Sabtu, 10 Februari 2018.

Agung menjelaskan, penyidik Ditjen Imigrasi mendalami profil 53 orang tersebut, termasuk pihak-pihak yang berkaitan. Pihak-pihak itu antara lain siapa pemilik ruko di daerah Pantai Indah Kapuk tersebut.

Ditjen Imigrasi juga memburu sponsornya 53 WNA Cina tersebut dan pihak mana yang mengundang mereka datang. Saat ini mereka ditahan di Rumah Detensi Kantor Imigrasi Jakarta Utara.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

8 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

16 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya