TEMPO.CO, Tangerang - Kesehatan Mukhmainna, 25 tahun, korban longsor di Bandara Soetta atau Bandar Udara Soekarno-Hatta, makin membaik. Setelah sepekan menjalani perawatan intensif di RS Siloam Karawaci, Inna, panggilan akrab pegawai Garuda Maintenance Fasility (GMF) Aeroasia, ini dipindahkan ke ruang perawatan.

Putri sulung pasangan Syamsuddin Ismail dan Megawati ini menjadi korban selamat dalam musibah dinding underpass runtuh pada Senin petang, 5 Februari 2018. Kawan satu unit kerja di GMF, Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 24 tahun, meninggal setelah evakuasi longsor di Bandara Soekarno-Hatta yang memakan waktu belasan jam.

Saat ini, menurut Head of Business Devolepment RS Alexander Mutak, Mukhmainna sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. "Kondisinya sudah lebih sehat. Sudah pindah ke kamar perawatan biasa, tapi belum ada informasi kapan boleh pulang," kata Alexander saat dihubungi Tempo, Senin 12 Februari 2018.

Baca: Longsor di Bandara Soetta, PVMBG: Bukan Bencana Geologi

Alexander mengatakan pemindahan Mukhmainna dilakukan sejak Sabtu, 10 Februari 2018. Sebelumnya, sejak 6 Februari 2018, pasien korban longsor di Bandara Soekarno-Hatta itu berada di ruang semi-intensif. "Untuk sementara, fisioterapi di kamar perawatan," ucapnya.

Ayahanda Mukhmainna, Syamsuddin, bersyukur putrinya makin hari, makin baik. "Kedua kaki Inna sudah mulai bisa digerakkan," kata Syamsuddin.

Syamsuddin menjelaskan, di luar jam kerja, hobi putrinya adalah berjualan hijab online. Dia merupakan lulusan Universitas Muhamadiyah Tangerang. "Tapi waktu praktek kerja lapangan (PKL) dulu di GMF," ujarnya.

Di lingkungan kerja, menurut General Manager Corporate Communications & CSR GMF Fariza Astriny, korban longsor di bandara Soekarno-Hatta itu cukup ramah dan kalem. "Inna dan Putri satu unit kerja. Inna masuk sejak 2014 dan memang statusnya masih pegawai pihak ketiga," kata Fariza.