Puslabfor Sebut Pier Head Tol Becakayu Bukan Ambruk, Tapi Melorot

Rabu, 21 Februari 2018 16:06 WIB

Kondisi tiang girder proyek Tol Becakayu yang ambruk di dekat Gerbang Tol Kebon Nanas, Jakarta, 20 Februari 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mengatakan cetakan konstruksi Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) bukan roboh atau ambruk, melainkan melorot. Selasa dinihari, pier head tiang Tol Becakayu jatuh ketika sedang dicor sehingga tujuh pekerja menjadi korban.

"Jadi, bukan roboh atau jatuh, yang benar itu melorot seperti longsor," ujar Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Komisaris Besar Ulung Kanjaya di lokasi kejadian, Rabu, 21 Februari 2018.

Lantaran cetakan untuk pengecoran itu melorot, cor-coran beton pun akhirnya jatuh. "Jadi bukan tiang atau cetakannya yang roboh," kata Ulung

Baca: Cerita Korban Tiang Tol Becakayu yang Ambruk, Jatuh 15 Meter

Untuk memastikan penyebab melorotnya cetakan konstruksi Tol Becakayu itu, Ulung dan timmya melanjutkan olah tempat kejadian perkara pada hari ini.

Salah satu yang akan dicari, ujar Ulung, adalah 'thread bar' atau besi ulir penahan cetakan kepala kolom. Besi itu bakal diuji kekuatannya, dan diperiksa apakah patah atau mengalami deformasi.

Advertising
Advertising

Dari pengujian itu, ujar dia, nantinya bisa diketahui daya tahan terhadap beban coran pier head Tol Becakayu yang diberikan. "Apakah mampu memegang beban coran, itu akan diuji," tutur dia. "Juga kekuatan komposit keseluruhan."

Baca: PUPR Hentikan Proyek Jalan Layang, Anies Baswedan Ngotot LRT...

Dia menduga terjadinya kecelakaan di proyek Tol Becakayu itu berkaitan dengan kekuatan pembesian di sana. "Kalau cukup kuat kan ini (thread bar) enggak akan melorot, nah itu yang menyebabkan corannya tumpah ke bawah."

Saat ini, kata Ulung, yang akan dilakukan adalah memotong rangka-rangka besi yang masih berada pada kolom dan menjuntai. "Itu sudah rusak tidak bisa dipakai. Setelah beres dipotong, baru kami ambil barang buktinya," ujar Ulung. Selanjutnya, untuk pengujian di laboratorium, menurut dia, memakan waktu paling cepat satu pekan.

Kecelakaan kerja itu terjadi pada Selasa dinihari, 20 Februari 2018. Saat itu, cetakan kepala kolom pada proyek Tol Becakayu di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambrol. Akibatnya, tujuh orang pekerja menjadi korban.

Saat ini, enam pekerja Tol Becakayu telah dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, sementara seorang lagi dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Keenam korban yang ada di RS UKI Cawang tersebut yaitu Supri (46), Kirpan (36), Sarmin (45), Rusman (35), Joni Arisman (40), dan Agus (17). Sementara itu, korban yang saat ini berada di RS Polri Kramat Jati adalah Waldi (41).

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

16 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

17 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya

Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

17 hari lalu

Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)

Baca Selengkapnya