Puluhan hingga ratusan angkutan kota jalur Tanah Abang tengah berkumpul di Jalan Jati Baru, Tanah Abang pada Senin, 22 Januari 2018. Mereka akan berdemo di Balai Kota menuntut Jalan Jatibaru Raya dan putaran Blok A kembali dibuka. Tempo/M Rosseno Aji
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan jumlah ideal angkutan kota (angkot) yang dibutuhkan dalam program OK-OTrip di Tanah Abang hanya 92 unit. Sementara jumlah angkot yang beroperasi saat ini tercatat sebanyak 200 unit.
"Akan kami bahas 116 unit sisanya itu mau diapakan,” Andri Yansyah di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 26 Februari 2018. “Apakah jumlah itu memang benar-benar ada fisiknya atau tidak."
Andri memastikan pengurangan jumlah armada itu tidak akan berdampak hilangnya pekerjaan para sopir. "Untuk OK-OTrip, satu kendaraan sopirnya dua,” kata dia.
Untuk itu, kata Andri, Dinas Perhubungan akan membentuk tim yang secara khusus membahas masalah ini. Tim ini nantinya juga mendata seluruh angkot di ibu kota untuk memastikan jumlahnya. Pendataan ini meliputi kelengkapan dokumen kendaraan. "Karena (masalah ini) bukan hanya di Tanah Abang,” ujar dia.