Pengrusakan Ojek Online vs Mobil Gara-gara Klakson
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Jobpie Sugiharto
Sabtu, 3 Maret 2018 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Rabu dini hari lalu, 28 Februari 2018, sebuah mobil Nissan X-Trail berwarna putih dirusak oleh sekelompok awak ojek online. Gara-garanya sepele, klakson mobil membuat pjek online tak nyaman.
Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Roma Hutajulu menuturkan, berdasarkan laporan penumpang mobil kejadian bermula ketika ada kerumunan ojek online. Karena mau lewat dia membunyikan klakson. "Karena ada kerumunan ojek online, numpang lewat membunyikan klakson," katanya ketika dihubungi Tempo, Jumat, 2 Maret 2018.
Berdasarkan pantauan Tempo, mobil bahas tadi diparkir di samping pintu masuk Kantor Polres Metro Jakarta Pusat. Pelat nomor mobil sudah dicopot. Kaca-kaca mobil pun sudah pecah. Body samping kanan penyok. bahkan beberapa lampu LED di belakang mobil sudah hilang. Sisa-sisa pecahan kaca mobil memenuhi bagian kursi penumpang dan juga bagasi di belakang.
Baca: Pengeroyokan Ojek Online, Polisi: Ada Motif Primordialisme Sempit
Kabar pengeroyokan dan pengrusakan mobil oleh sekumpulan awak ojek online di Jakarta Pusat tersebut mengemuka setelah sebuah video viral tentang penyerangan itu. Kejadiannya disebut-sebut di Jalan Letjen Suprapto, tepatnya di uderpass Senen, Jakarta Pusat.
Menurut Roma, telah diperiksa lima orang yang salah satunya adalah pelapor bernama Hidayat Sangaji, salah satu penumpang mobil Nissan X-Trail putih. Mobil dikendarai Andrian Anton, sedangkan penumpang lainnya adalah Anton Leonard Ayal. Tapi, dia tak menyebutkan identitas empat tukang ojek online yang sudah diperiksa.
Kasus yang juga melibatkan awak ojek online terjadi di Jakarta Barat. Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menahan enam pengemudi ojek online pelaku pengeroyokan terhadap dua anak jalanan. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Hariyadi mengatakan pengeroyokan terhadap dua anak jalanan tersebut terjadi di depan Alfamart, Jalan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa, 13 Februari 2018, pukul 04.05.
"Korbannya ada dua, yakni berinisial DA dan TI. Satu orang yang bernama DA diketahui telah meninggal," ujarnya tentang kasus awak ojek online dalam keterangan pers di kantornya pada Jumat, 2 Maret 2018.