Tolak Main Futsal, Pelajar SMPN Dikeroyok Teman Sampai Bonyok
Reporter
Muhammad Kurnianto (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 7 Maret 2018 18:50 WIB
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Tangerang Selatan berinisial MS, 14 tahun, menjadi korban pengeroyokan oleh teman satu sekolahnya karena menolak main futsal. Akibat pemukulan tersebut, MS mengalami luka lebam di bagian wajahnya.
Karena luka yang dialami, siswa yang duduk di kelas IX itu tak bisa mengikuti kegiatan di sekolah. Padahal ujian tengah semester (UTS) sedang berlangsung bagi para siswa SMPN 18.
Pengeroyokan terhadap MS terjadi di SMPN 18, Jalan Benda Raya, Pondok Benda, Pamulang, Senin, 5 Maret 2018, sekitar pukul 09.30. Ketika jam istirahat itu, para pelaku, yang berjumlah tiga orang dari kelas berbeda, mendatangi MS dan memaksanya ikut mendaftar bertanding futsal.
"Mereka kelas IX juga, cuma beda kelas. Terus datang ke kelas dan maksa saya ikut daftar futsal, biasanya yang main harus bayar Rp 5 ribu per orang. Saya enggak mau ikut karena kan lagi fokus buat UTS," kata MS saat menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan, Rabu, 7 Maret 2018.
Karena menolak mendaftar bermain futsal, MS dan salah satu siswa lantas terlibat cekcok di dalam kelas. Selanjutnya, MS dikeroyok dan dianiaya di luar kelas menggunakan batu.
"Karena saya enggak mau ikut, saya sempet ditarik keluar, lalu saya enggak mau dan saya cekik yang narik saya keluar itu. Sampai di halaman kelas, saya dipukul dan tidak ada yang misahin," ujar MS.
Setelah dipukul, MS sempat duduk di dekat kelasnya. Tak lama kemudian, seorang pelaku lain melemparkan batu bata ke arah wajahnya hingga menyebabkan lebam.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Tangerang Selatan Taryono mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi kesehatan siswa. "Alhamdulillah tadi saya sudah pastikan Pak Direktur RSUD untuk memberikan pelayanan maksimal. Untuk menginvestigasi tindak kekerasan di SMPN 18 itu, kami telah melakukan pengecekan," ucapnya.
Taryono menuturkan sudah memerintahkan Kepala SMPN 18 menelusuri kejadian pengeroyokan akibat menolak tanding futsal ini. Dia belum mendapat keterangan langsung dari pihak sekolah. "Nanti pihak Kepala Sekolah SMPN 18 juga akan datang ke RSUD," tuturnya.