Polisi Buru 6 Hacker Anggota Surabaya Black Hat yang Kabur

Kamis, 15 Maret 2018 19:43 WIB

Tiga tersangka jaringan hacker internasional ditunjukkan saat rilis hasil perkara ilegal akses terhadap sistem elektronik oleh kelompok peretas (hacker) Surabaya Black Hat (SBH) di Polda Metro Jaya, Jakarta, 13 Maret 2018. Tiga tersangka yang masih berstatus mahasiswa itu menggunakan akun paypal dan bitcoin untuk melancarkan aksinya. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya terus mengejar enam hacker lain, yang tergabung dalam Surabaya Black Hat, pelaku peretasan 3.000 situs di 42 negara. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta mengatakan polisi telah mengungkap kasus peretasan sistem elektronik alias hacker yang bermarkas di Kota Surabaya itu.

Tim Satuan Tugas (Satgas) Cyber Crime Polda Metro Jaya merilis penangkapan tiga tersangka hacker anggota Surabaya Black Hat, yakni NA, 21 tahun, KPS (21), dan ATP (21), kemarin, Selasa, 13 Maret 2018. Ketiga tersangka masih berstatus mahasiswa di bidang teknologi informasi di Surabaya.

Kasus peretasan ini terungkap setelah Federal Bureau of Investigation (FBI) menginformasi ada tiga hacker asal Indonesia, yang membobol banyak sistem di 42 negara. Negara-negara yang diretas itu melapor ke Internet Crime Complain Center, yang bernaung di bawah Department of Justice America. Dari situ, terjadi pertukaran informasi police-to-police.

Baca: Eksklusif: Pengakuan Hacker Pembobol 3.000 Situs Puluhan Negara

Namun, setelah melakukan profiling, polisi menemukan ada enam peretas tambahan. "Waktu cek di lapangan jadi sembilan," kata Adi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Maret 2018.

Ia menceritakan proses penangkapan ketiga tersangka tersebut. Awalnya, pihak kepolisian tidak mau melakukan penangkapan di rumah para tersangka. "Kami enggak ambil di rumah. Kami ambil di luar supaya enggak bocor," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sayangnya, informasi penangkapan itu bocor saat polisi akan menangkap ATP. Para warga pun sudah berkumpul di lokasi rumah ATP. Walhasil, enam hacker Surabaya Black Hat yang lain berhasil melarikan diri. "Ada yang ke Mojokerto, Kediri," ucap Adi.

Baca: Satgas Cyber Crime Sebut Hacker Surabaya Black Hat Langgar Pidana

Adi tak menampik jika enam orang tersebut akan dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO). "Tapi sekarang belum di-DPO-kan, masih proses menuju ke sana," tuturnya.

Berdasarkan informasi dari FBI, polisi berhasil melacak jumlah dan posisi para tersangka utama di Surabaya melalui IP address yang digunakan saat meretas sistem. Tim Satgas Cyber Crime kemudian mengembangkan penemuan itu selama dua bulan sebelum melakukan upaya paksa demi mencegah terulangnya tindak pidana tersebut.

Polisi mencatat ada sekitar 3.000 situs yang telah dibobol Surabaya Black Hat, yakni Thailand, Australia, Turki, UEA, Jerman, Perancis, Inggris, Swedia, Bulgaria, Ceko, Taiwan, Cina, Italia, Kanada, Argentina, Pantai Gading, Korea Selatan, Cile, Kolombia, India, Singapura, Irlandia, Meksiko, Spanyol, Iran, Nigeria, Rusia, New Zealand, Rumania, Uruguay, Belgia, Hong Kong, Albania, Dubai, Vietnam, Belanda, Pakistan, Portugal, Slovenia, Kepulauan Karibia, Maroko, dan Libanon.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

10 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

13 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

1 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya