Cerita Petugas PPSU Tiga Hari Bersihkan Sampah di Muara Angke

Selasa, 20 Maret 2018 17:56 WIB

Pasukan oranye mengangkat sampah di hutan mangrove Muara Angke, Jakarta Utara pada Senin, 19 Maret 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayah Jakarta Utara dikerahkan untuk mengangkut sampah yang menggunung di Kawasan Hutan Mangrove, Ecomarine Muara Angke, Jakarta Utara pada Senin, 19 Maret 2018. Salah satu petugas PPSU, Muhammad Denny Fransiskoh mengaku berhasil mengangkut dua bantal yang kini telah menjadi sampah di kawasan itu.

"Yang saya angkutin sih tadi kebanyakan sampah plastik, tapi tadi saya angkut dua bantal yang udah sobek dan jadi sampah," kata Denny, usai mengangkat sampah di kawasan Muara Angke, Senin.

Denny mengatakan ini merupakan hari ketiga dia diperintahkan untuk ikut terjun mengangkut sampah di kawasan Muara Angke. Ia mengatakan sehari-hari bertugas untuk menangani saluran pipa air di wilayah Kelurahan Pluit.

Baca: Warga Muara Angke Sebut Sampah Dipengaruhi Angin Barat

Denny dan teman-temannya sudah berada di lokasi untuk mengangkut sampah sejak pukul 07.00 pagi. Meski sampah itu sudah berhari-hari terendam air laut, dia tak jijik mengangkat sampah itu dan membawanya dengan tangan.

"Kalau pakai alat misal garpu besar itu lebih susah mas, karena sampahnya udah mengering jadi satu sama pasir-pasir," ujar dia.

Advertising
Advertising

Menurut Denny, dari Kelurahan Pluit saja ada sebanyak 40 orang petugas PPSU yang dikerahkan untuk mengangkut sampah. Total, kata dia, satu Kecamatan Penjaringan mengerahkan lima kelurahan dibawahnya untuk turut membersihkan.

Denny mengatakan ia akan membersihkan sampah sampai wilayah tersebut tidak ada sampah lagi. "Kalau tadi dari arahan sih sampai wilayah itu ngga ada sampahnya lagi mas," katanya.

Baca: Atasi Sampah di Laut, Tangerang: Baru Diangkut Sudah Ada Lagi

Sudah sejak, Sabtu, 17 Maret 2018 kemarin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pengerukan sampah di kawasan tersebut. Sampah-sampah yang berhasil dikeruk tersebut nantinya akan dibawa menggunakan truk menuju tempat sampah pembuangan akhir di Bantar Gebang. Proses pengerukan dilakukan sejak pagi pada pukul 08.00 hingga sore pukul 15.00.

Berdasarkan pantauan Tempo, sampah yang mengumpul di wilayah tersebut ada sepanjang 50 meter dengan lebar sekitar 7-10 meter menjorok ke laut. Sampah-sampah yang dekat dengan bibir pantai terlihat sudah telah mulai menjadi kering dan mulai mengeras.

Berdasarkan keterangan salah satu warga, Abdul Goffur sampah tersebut berasal dari sungai yang bermuara ke Angke. Sampah yang semula berada di laut terbawa ke pantai karena tersapu gelombang angin barat laut menuju muara.

Sementara itu, wilayah tersebut seharusnya menjadi area konservasi penanaman mangrove dan juga budidaya ikan bandeng. Namun dengan adanya sampah tersebut proses konservasi dan budidaya menjadi terhambat.

Dalam pengerukan sampah di Muara Angke ini, tim Pemerintah DKI Jakarta mengerahkan satu alat ekskavator yang mengeruk sampah di bagian barat tumpukan sampah. Di bagian timur, 400 petugas gabungan mengeruk sampah menggunakan garpu, jaring besi hingga mengangkat menggunakan tangan langsung.

Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

7 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

10 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

57 hari lalu

Pertamina Rehabilitasi Mangrove di NTT

Pertamina melalui Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Hutan Pertamina, pulihkan lingkungan melalui rehabilitasi mangrove di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

26 Desember 2023

Destinasi Wisata di Banyuwangi, Surga di Ujung Timur Pulau Jawa

Dengan keindahan alam yang memukau dan keanekaragaman budayanya, Banyuwangi menjadi salah satu tujuan favorit bagi banyak wisatawan dan pelancong.

Baca Selengkapnya

Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

24 Desember 2023

Kepala BRGM: Tidak Semua Pantai Memerlukan Mangrove

Koordinasi dengan BRGM untuk penananam mangrove agar lokasi tepat sasaran

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

17 Desember 2023

Rekomendasi 5 Wisata Alam di Pinggiran Jakarta untuk Libur Nataru

Berbagai destinasi wisata alam di Jakarta kerap ramai dikunjungi saat libur Nataru

Baca Selengkapnya

Warga Minta Pemprov DKI Terbitkan SK Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah di Muara Angke

12 Desember 2023

Warga Minta Pemprov DKI Terbitkan SK Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah di Muara Angke

SK Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah di Muara Angke tersendat, warga pertanyakan tempat tinggal layak yang dijanjikan.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya