Usai Longsor, Banjir Bandang Ancam Kawasan Puncak

Kamis, 22 Maret 2018 09:08 WIB

Puluhan Petugas tengah melakukan evakuasi longsoran tanah yang menimbun jalur Puncak, yang mengakibatkan arus lalu lintas Puncak ditutup total sehingga dialihkan via Jonggol dan Sukabumi, Selasa 6 Februari 2018. Tempo/M. Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Kawasan Puncak, Bogor, diprediksi bakal dilanda banjir bandang bila daerah resapan air terus berkurang. Pakar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hidrologi Hutan, Nana Mulyana Arifjaya, mengatakan bencana alam yang mengintai kawasan Puncak bukan hanya tanah longsor, melainkan juga banjir bandang.

Nana mengatakan bencana banjir bandang sudah menjadi ancaman besar, terutama pada saat hujan deras mengguyur satu hari penuh di wilayah Bogor. “Bahaya air bah atau banjir bandang menjadi ancaman yang sangat serius akan terjadi di Puncak di masa mendatang,” katanya, Rabu, 21 Maret 2018.

Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan banjir bandang bisa terjadi akibat maraknya alih fungsi hutan lindung di kawasan Puncak yang berubah menjadi kawasan vila dan permukiman penduduk. Perubahan itu menyebabkan daerah resapan air semakin berkurang. Ditambah lagi tata kelola daerah aliran sungai (DAS) di kawasan Puncak yang buruk, padahal kawasan ini merupakan hulu Sungai Ciliwung.

Baca: Polisi Tutup Jalur Puncak Akibat Tanah Longsor di 4 Titik Jalan

“Ancaman bencana air bah dan banjir bandang dari luapan air Sungai Ciliwung yang terjadi di kawasan Citamiang dan Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Puncak, awal Februari lalu, menjadi bukti bencana yang mengancam di Puncak bukan lagi tanah longsor, tapi juga ditambah dengan banjir bandang,” kata Nana.

Banjir bandang yang terjadi di kawasan Citamiang awal bulan lalu, kata Nana, terjadi akibat luapan air yang mengalir dari atas perkebunan teh tertahan oleh longsoran tanah di sejumlah titik kawasan Puncak. “Banyak longsoran tanah membendung aliran air ke sungai, saat kapasitasnya melebihi kemampuan, akhirnya air dalam jumlah besar yang bercampur lumpur pun berubah menjadi air bandang yang menerjang wilayah yang lebih rendah,” ujarnya.

Padahal, dalam dokumen rencana aksi tahun 2007, sudah terdapat program membangun 298 dam penahan dan 66 dam pengendali di aliran Sungai Ciliwung hulu. Anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu dam penahan sekitar Rp 15 juta, sedangkan dam pengendali berkisar Rp 200 juta-Rp 300 juta per unit. Total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 25,4 miliar.

Baca: Puncak Makin Botak, 5.700 Hektare Hutan Lenyap dalam 16 Tahun

“Jenis dam ini diestimasikan mampu menahan 6,5 juta meter kubik air atau sekitar 21,6 persen dari total volume Ciliwung hulu pada posisi puncak,” kata Nana.

Advertising
Advertising

Untuk banjir di wilayah Jakarta, faktor yang mempengaruhi adalah faktor alam dan manusia. Faktor alam terutama disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kondisi geomorfologi DAS, dan pasang-surut air laut. Unsur iklim dan curah hujan adalah faktor utama dalam proses daur hidrologi di suatu DAS.

Berdasarkan data curah hujan harian wilayah Jakarta selama lebih dari 143 tahun, yaitu pada 1866-2009, tidak terdapat perubahan pola dan besaran intensitas yang signifikan. "Karena itu, bencana banjir di wilayah Jabodetabek adalah kejadian yang disebabkan oleh jumlah resapan yang kurang, terutama di kawasan Puncak yang menjadi hulu Sungai Ciliwung,” katanya.

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

3 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

3 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

9 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya